Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mengkaji "Limerence", Alasan Ilmiah Mengapa Ada Cinta dan Perselingkuhan

24 Februari 2021   19:39 Diperbarui: 24 Februari 2021   19:57 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"This things called love, I just can't handle it, This things called love, I must get round to it. I ain't ready, Crazy little thing called love..."

-Queen, Crazy little thing called love

Sepenggal lirik lagu dari Queen yang berjudul "Crazy little thing called love" ini benar adanya kalau diyakini. Siapa sangka, "Cinta" suatu hal yang sebenarnya begitu sederhana dapat menjadi hal yang besar dan membuat gila. Tidak percaya? Aku kira sedikit sekali manusia normal yang ada di dunia tidak pernah merasakan jatuh cinta dan tergila-gila atasnya. Sebagai seorang manusia, cinta juga merupakan suatu hal yang terkadang sulit untuk dijelaskan atau diungkapkan dengan logika.

Perkara cinta, maka tidak lengkap kalau tidak mengaitkan dengan orang jatuh cinta. Sungguh, meskipun aku seorang quirkyalone nih ya, tapi bukan berarti aku belum atau bahkan tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Jatuh cinta itu begitu misterius namun juga unik. Perkara cinta juga selalu menjadi magnet perhatian di berbagai lini kehidupan.

Misal, film romantis tidak terhitung penggemarnya di seluruh dunia, padahal kalau dikumpulkan dan dirangkum, terkadang ya cerita cinta dari semua film itu hampir sama atau bahkan sama persis. Namun, mengapa tetap saja dapat menarik dan selalu membuat penasaran? Ya sederhananya karena cinta memang begitu, misterius dan terkadang membuat gila.

Tapi, perkara cinta tak selalu berakhir bahagia atau terekam bahagia. Tak jarang prahara cinta juga berujung tak terduga. Misalnya, perkara cinta yang berada di circle rumah tangga. Ada pasangan yang sudah menikah bertahun-tahun namun tetap bisa mempertahankan kualitas cinta antar sesama pasangan, atau bahkan yang meskipun telah menikah berpuluh tahun justru memilih untuk berpaling mengarungi bahtera cinta yang lain.

Atau nih ya, ada wanita yang cantik eh tapi nikahnya dengan laki-laki yang tak terlalu tampan, simplenya kayak cerita fiksi Beauty and The Beast gitu kali ya. Atau sebaliknya ada pria tampan yang suka dengan perempuan-perempuan biasa saja yang biasanya sering banget muncul di Drama Korea.

Tulisan ini sebenarnya juga merupakan tanggapan atau jawaban dariku setelah beberapa kali dimention oleh temanku untuk menanggapi perihal isu percintaan salah satu public figur yang lagi ramai. Sebut saja inisialnya NS dan AS dengan isu cinta diam-diam dirahasiakan bertahun-tahun padahal si AS sudah memiliki pasangan. Eits, sebenarnya aku tidak terlalu mengambil pusing dan ingin menanggapi berita ini lebih dalam, hanya saja berita ini menjadi salah satu penguat dari apa yang baru saja aku tuliskan di atas. Isu ini pula semakin menguatkan perihal lirik lagu dari Queen tadi, yaitu satu hal kecil yang gila itu memang bernama cinta.

Pada tulisan kali ini aku ingin mengulas, masih dari sudut pandang Psikologi tentunya mengenai "cinta". Perkara cinta ini sebenarnya ada ulasan ilmiahnya yang mana disebut dengan nama lain Limerence.

Istilah Limerence ini pertama kali dicetuskan oleh seorang Psikolog bernama Dorothy Tennov pada tahun 1977. Saat itu, Tennov menjelaskan bahwasanya keadaan pikiran seorang limerent (red-orang yang naksir) dipenuhi dengan ketertarikan terhadap orang lain (red-objek limerent) dibarengi dengan hasrat untuk memiliki yang cukup besar dan tidak mudah dikendalikan. Penelitian ini merupakan hasil wawancara dari Tennov pada tahun 1960-an terhadap sekitar 500-an responden perihal rasa cinta. Hasil wawancara dan penelitian tersebut kemudian diabadikan dengan terbitnya sebuah buku berjudul "Love and Limerence: The Experience of Being in Love" pada tahun 1979.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun