Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Prinsip Kaizen, Obat Penyakit "Malas" ala Orang Jepang

27 November 2020   21:24 Diperbarui: 28 November 2020   01:00 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: lifehack.org)

"Apakah rasa malas ada obatnya?"

Kamu pernah gak sih, ketika kamu sedang mengerjakan sebuah pekerjaan atau kamu memiliki goals yang ingin kamu capai, rasanya tuh kayak berat banget pas kamu mau memulai melakukannya. 

Bisa jadi, kamu sudah janji ke diri kamu sendiri untuk "mulai hari ini" misalnya. Tapi eh tapi, setelah kamu pikir-pikir, rasanya mending dilakuin besok aja deh, gitu. 

Dan sayangnya, pas besoknya kamu malah bilang "ah, lusa aja deh," dan pas lusa, kamu bilang "awal bulan aja deh biar enak," sampai pada akhirnya, pekerjaan itu tidak kamu kerjakan sama sekali. 

Pastinya, banyak banget dari kamu yang memiliki masalah seperti ini. Bahkan, aku sendiri yang menulis tulisan ini juga terkadang dilanda dan turut merasakan hal seperti ini. 

Gak jarang, kita semua selalu menunda-nunda pekerjaan yang sebenarnya penting untuk hidup kita atau biasanya juga kita semuanya biasa mengerjakan suatu pekerjaan di akhir tenggang waktu yang sudah ditentukan. Jadinya, kayak ditunda-tunda terus. 

Entah itu menunda olahraga, menunda kerja, menunda mengerjakan tugas, dan lain sebagainya. Padahal, sebenarnya perilaku tersebut itu gak baik kalau keterusan. 

Dan kemungkinan, akan membuat hasil kerja kamu jadi gak maksimal. Terus kira-kira, apa sih penyebab hal ini? Penyebabnya ya harusnya beragam sih. Tapi nih, yang paling sering aku dengar adalah "rasa malas"

Aku sudah tak terhitung mendapatkan permintaan dari teman-temanku buat nulis tentang gimana caranya gak males ngerjain tugas.

"Puj, tulis tentang gimana caranya biar gak males ngerjain tugas," "Puj, bagi tips biar rajin ngerjain tugas dong," dan permintaan sejenisnya

Intinya sih, banyak banget teman dan orang-orang terdekatku yang struggle dengan perasaan malas. Pertanyaannya, sekarang jadi, "Bagaimana dong cara biar bisa mengatasi rasa malas dan melawan kebiasaan untuk menunda-nunda?" 

Nah, jangan khawatir, kamu coba saja baca tulisan ini sampai akhir karena aku akan sedikit membagikan informasi tentang sebuah prinsip yang bisa untuk mengatasi dan melawan rasan malas dimana seringkali aku gunakan dan aku rasa ampuh pada diriku sendiri.

Berbicara mengenai rasa malas, sepertinya kita perlu untuk belajar dari sebuah negara yang kita ketahui negara ini anti banget sama yang namanya rasa malas. Coba kamu tebak negara apa? 

Yes, Jepang. Seperti yang kita ketahui, orang Jepang itu terkenal dengan etos kerja yang baik dan orang-orangnya yang disiplin. Tapi pertanyaannya, kok bisa sih sebuah negara memiliki budaya seperti itu? 

Ternyata, dari kecil memang orang Jepang sudah dilatih untuk memiliki sebuah prinsip tertentu. Mereka itu dilatih untuk mengulang berbagai macam rutinitas kecil yang positif setiap harinya. Dan, rutinitas ini akhirnya menjadi membudaya dan mereka gunakan terus hingga mereka dewasa. 

Jadinya, ketika sudah gede dan dewasa, orang-orang Jepang ini menjadi pribadi yang disiplin dan gak males-malesan. Konsep tentang rutinitas ini kemudian diberikan sebuah nama tertentu, yaitu teknik Kaizen.

Dari segi bahasa, Kaizen diambil dari dua suku kata yaitu "Kai" yang memiliki arti "Berubah", dan "Zen" yang berarti "Kebijaksanaan". Dua kata ini menciptakan satu makna yang artinya adalah:

"Perubahan dalam hidup itu bisa dicapai secara perlahan dan dengan penuh kebijaksanaan"

Prinsip Kaizen ini juga dikenal sebagai prinsip "1 Menit" karena prinsip ini pada intinya melatih seseorang untuk melakukan satu hal dalam waktu satu menit setiap harinya di waktu yang sama. Misalnya nih, kamu mau push-up nih, kamu lakukan dalam waktu satu menit dulu nih tiap hari dan kamu lakukan itu di waktu yang sama. 

Atau, kamu yang ingin belajar melatih kemampuan bahasa asing, kamu juga bisa menggunakan teknik ini dengan praktik berbahasa asing di waktu yang sama setiap harinya. Karena prinsip ini sederhana sekali, prinsip ini juga bisa kamu lakukan ke berbagai macam hal lainnya. Misalnya membaca, menulis, mengerjakan tugas, dan apapun yang mau kamu lakukan. Tapi dengan catatan, kamu harus melakukannya tanpa distraksi apapun. Jadi kamu harus fokus.

Ilustrasi (Sumber: istockphoto.com)
Ilustrasi (Sumber: istockphoto.com)
Menariknya, prinsip kaizen ini akan melatih diri kamu untuk bertanggung jawab. Karena, ketika kamu berhasil menjalani satu menit itu, ini akan membuat perasaan kamu lebih baik. Karena, kamu sudah berhasil melakukan satu hal dengan tuntas.

Dan perasaan ini, "sense of progress" ini akan membuat kamu ketagihan. Karena kamu sudah bertanggung jawab dengan satu tugas yang kamu miliki dan kamu sudah menyelesaikan tugas itu. Karena bikin nagih, satu menit ini kalau kamu lakukan secara rutin setiap harinya, biasanya akan nambah dan nambah terus. 

Jadi, kamu akan merasa ketagihan di hari-hari setelahnya. Mungkin pertamanya kamu cukup dengan satu menit, tapi di hari selanjutnya mungkin satu menit itu jadi nambah jadi lima menit, tiga puluh menit, atau berjam-jam tanpa terasa. Tapi balik lagi, kuncinya adalah kamu harus konsisten melakukannya setiap hari agar menjadi kebiasaan.

Sekilas, prinsip ini memang seperti simplifikasi banget, dan kayaknya meragukan serta gak efektif. Masa iya cuma satu menit gitu. 

Tapi gini, ketika usaha yang kamu lakukan terlalu keras dan gak rutin. Ini kemungkinan akan menghabiskan tenaga kamu dan membuat kamu lebih lelah. 

Akhirnya, kamu jadi malas, lama kelamaan merasa bosan, dan ya udah jadinya gak rutin pas mengerjakannya. Jadi, prinsip ini sesuai dengan definisinya tadi, perubahan dalam hidup itu bisa dicapai dengan cara perlahan dan dengan penuh kebijaksanaan.

Jadi, mending dikit-dikit aja dilakukan, tapi rutin. Daripada langsung, dan seabreg-abreg. Dan kalau kamu mengulang-ulang hal baik ini setiap harinya, kamu juga akan lebih menguasai, dan gak mudah lupa dengan apa yang kamu pelajari.

Hal ini pernah diteliti oleh seorang Psikolog asal Jerman yang bernama Hermann Ebbinghaus. 

Dari penelitiannya, dia mempelajari tentang memori dan kemampuan mengingat. Dia mengatakan kalau kemampuan mengingat seseorang itu akan menurun drastis apabila hanya mendapatkan informasi satu kali saja, banyak, dan tidak pernah ada review atau pengulangan atas informasi tersebut. 

Tetapi, ada pengecualian. Ketika kamu melakukan repetisi atau mengulang kembali materi yang sudah kamu pelajari besok-besoknya secara rutin. 

Bukan hanya kamu akan menjadi lebih mengerti, tapi informasi yang kamu simpan ke otak kamu akan nempel banget, dan gak hilang informasi yang sudah kamu pelajari. Istilahnya, memori itu masuk ke long term memory kamu.

Secara tidak langsung, prinsip kaizen ini sejalan banget dengan apa yang ditemukan oleh Ebbinghaus dalam penelitiannya. 

Di mana, ketika kamu mengulang suatu hal, secara gak sadar hal tersebut akan menjadi suatu kebiasaan yang masuk ke long term memory kamu dan kamu akan menjadi master dalam hal tersebut. 

Prinsip kaizen ini juga bisa dilakukan oleh siapapun. Dan, bisa diterapkan dalam bidang kehidupan apapun. Karena, gampang banget kan, kamu tinggal meluangkan waktu, at least satu menit setiap harinya dan yang aku suka dari prinsip ini adalah karena ini sejalan banget dengan visi hidup aku sendiri yang ingin memberikan vibes positive dan memberikan manfaat bagi orang-orang di sekelilingku. 

Sama seperti ini, dalam satu hari aku memberikan 1 persen vibes positive ke orang lain, kalau seribu hari aku bisa memberika seribu persen manfaat baik bagi diriku dan orang-orang di sekelilingku. Istilahnya, compound interest, bahkan bisa lebih dari itu. 

Sebenarnya, ini sama dengan yang namanya investasi. Tapi, investasinya ke otak kamu. Jadi, mirip-mirip dengan menabung saham. 

Kalau kamu menabung saham terus, maka bunga dari saham itu, deviden dan lain sebagainya akan bertambah terus. Kalau ini, kita menabung ilmu ke otak dan tubuh kita. 

Bedanya, kalau kamu menabung di suatu habit, maka kamu akan menjadi expert di habit tersebut. dan, tentu saja otak kamu akan semakin kuat setiap harinya. 

Makanya, kalau sebelumnya kamu nih yang meminta dan tanya-tanya tentang mengatasi kemalasan itu seperti apa, sekarang giliran aku yang balik nanya ke kamu:

 "Kira-kira, kapan nih kamu mau meluangkan seenggaknya satu menit aja setiap harinya yang kemungkinan hal tersebut bakal merubah hidup kamu?" 

Tidak perlu kamu jawab, tapi mulai kamu niatkan dan mulai lakukan.

Semoga tulisan ini bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun