"Kenapa makanan yang tidak sehat selalu enak?"
Aku yakin, kamu semua pasti pernah mempertanyakan ini. Lagi makan camilan, gorengan atau jajan pinggir jalan, dan langsung aja gitu kepikiran.
"Duh, makanan ini enak banget sih, bisa banget gak sih aku makan makanan ini aja tiap hari,"
Tapi aku sendiri tahu kalau makanan serta minuman yang aku makan itu ngga sehat untuk dikonsumsi secara terus menerus secara rutin. Terus, ya balik lagi aku berpikir bahwa tidak sedikit makanan atau minuman yang seperti itu.Â
Rasanya enak, bisa dibeli dimana aja, tapi kalau dibeli terus-menerus bisa membuat pencernaan engga engga lancar, terkadang juga sampai membuat berat badan naik tidak karuan. Mulai dari mie instan, chiki-chikian, minuman bersoda, boba, es kepal milo, sampai bakwan goreng abang-abang benar-benar terasa enak hanya saja engga sehat. Pernah engga sih kamu kepikiran seperti tadi?
Kenapa makanan-makanan yang tidak sehat itu selalu enak?
Nah, sebelumnya aku ingin mengajak kamu untuk mengelompokkan terlebih dahulu tipe-tipe makanan tadi, dari mulai yang gak enak tapi sehat, enak tapi gak sehat, enak dan sehat serta gak enak dan gak sehat. Sekarang coba kita berikan contoh masing-masing ini,
Pertama, makanan yang gak enak tapi sehat. Sebut saja seperti jamur-jamuran yang belum diolah atau lainnya. Kedua, yang enak tapi gak sehat, sebut aja mie instan, chiki-chikian, atau jajanan pinggir jalan. Ketiga, yang enak tapi sehat, sebut aja gado-gado, salad buah, atau sop ayam. Dan yang terakhir, adalah makanan yang gak enak juga gak sehat. Ini sebenarnya jarang ditemui sih, sebut aja kamu lagi bikin bakwan goreng tapi gagal, atau makanan buatan pasangan yang meskipun rasanya keasinan atau terlalu hambar tetap aja dipaksain makan dari pada kena marah ya kan? Hehe.Â
Sebenarnya, memang jarang banget sih ada makanan yang gak enak juga gak sehat yang kamu akan paksain makan. Nah tapi sebenarnya, munculnya standar enak dan gak enak itu dari mana sih?
Pertama, dari eksistensi.
 Nah, pernah gak sih ketika pertama kali mengunjungi sebuah kota dan kita ingin menikmati makanan yang terkenal di kota itu, pasti banyak dari kita akan mengunjungi toko yang sudah menjual makanan tersebut sejak lama. Kedua, dari rasa atau harga. Oke, berbicara mengenai makanan, dua kriteria ini adalah kriteria paling mendasar serta paling menentukan potensial menentukan sebuah makanan itu bertahan lama. Sejalan dengan itu, pernah tidak kamu mengetahui mengenai adanya standar, ketika seseorang masuk ke restoran, akan ada dua tipe pengunjung. Yang pertama, yang melihat dari segi harga adalah orang-orang yang sensitif dengan uang. Sedangkan, untuk orang yang melihat dari segi rasa adalah memang sensitif dengan rasa.Â
Well, lantas apa hubungannya hal ini dengan apa yang aku tulis di awal, mengenai makanan sehat dan tidak sehat, keinginan untuk selalu mengonsumsi makanan yang tidak sehat, serta sensitivitas atas hal tersebut dengan judul yang aku tulis mengenai instant famous, cepat terkenal mudah dilupakan?Â
Baik aku akan mencoba mengajak kamu yang membaca tulisan ini untuk berpikir atas kejadian yang memang terjadi dekat dengan kita dan mengundang pertanyaan yang seringkali muncul serta kita sulit untuk menemukan jawabannya bila tidak benar-benar dipikirkan secara ilmiah.
Mengenai instant famous, aku ingin bertanya sih, kita yang dulu pertama kali mengalami betapa es kepal milo terkenal dan merebak menjadi salah satu minuman yang begitu dicari, dan bandingannya saat sekarang semakin sulit atau bahkan sudah tidak ada sama sekali kita temui di lingkungan kita. Mengenai hal ini, tentu kita penasaran, kok bisa? Padahal rasanya enak.Â
Nah, kembali lagi memang dalam satu atau dua kali memang orang-orang akan membeli es kepal milo karena enak, tapi dalam jangka panjang, semakin sedikit orang yang akan membelinya karena tahu kalau itu adalah salah satu minuman dengan kalori yang tinggi serta tergolong kurang sehat.Â