Sebaliknya, dengan gaya pengasuhan ubur-ubur, di mana dalam pengasuhannya cenderung tidak memberikan pengawasan pada anaknya. Akibatnya, meskipun anak cenderung dilihat sebagai anak yang percaya diri, namun tanpa adanya aturan, anak akan miskin akan kinerja sosial dan akademik.
Anak-anak dengan gaya pengasuhan seperti ini juga memiliki risiko tinggi mengalami yang namanya salah pergaulan. Tentu, anak-anak melakukan hal ini sebab sudah merasa terlalu bebas dan tidak mendapatkan figur orangtua yang biasanya memberikan pengawasan atas perilaku atau kehidupan mereka.
Namun, apabila dilihat pada pengasuhan orangtua-orangtua yang hidup pada masa sekarang, yang lebih muncul di permukaan adalah pola asuh macan dan ubur-ubur.Â
Hal ini dampak dari persaingan global dan pasar yang tidak stabil terjadi pada abad 1 sehingga para orangtua menjadi terlalu kompetitif dan protektif, atau bahkan terlalu membiarkan anak ketika sudah pasrah dan menyerah akan keadaan.
Oleh karena itu, perlu untuk mengedukasi para orangtua untuk belajar mengasuh dari lumba-lumba yang supportif pun protektif. Perlu kiranya setiap orangtua belajar untuk lebih mengetahui peran serta fungsi menjadi orangtua.Â
Setiap pengasuhan, setiap penanaman nilai yang diberikan oleh orangtua memiliki banyak dampak serta peran dalam pembentukan karakter serta kepribadian anak.Â
Setiap orangtua, perlu untuk sadar bahwa setiap sesuatu yang berlebihan itu tidak selalu baik. Terutama dalam pengasuhan. Dalam otak anak, orangtua merupakan role model yang akan mereka tiru, dan menjadi patokan harus menjadi seperti apa mereka.Â
Pada anak usia dini terutama, di mana masih merupakan masanya mencontoh dan begitu terpengaruh dengan lingkungan, jangan sampai justru hal buruk dari orangtua ikut tertanam dalam diri anak.Â
Pun orangtua harus sadar akan tanggung jawab untuk mendidik, dengan tidak menyerahkan pendidikan anak sepenuhnya pada sekolah, pengasuh, atau bahkan pada gadget di tangan mereka.Â
Selain adanya fakta mengenai anak-anak zaman sekarang yang memang kekurangan motivasi, waktu, serta tempat untuk bereksplorasi karena terlalu sibuk dengan jadwal padat di sekolah, tugas-tugas yang menumpuk berdatangan dan kalau menyesuaikan dengan pembelajaran di masa pandemi seperti ini, anak menjadi lebih terpaku dengan gawai mereka.
Aku mengetahui bahwa di luar sana juga banyak orangtua yang memiliki gaya pengasuhan laiknya orangtua Chia. Pasti juga banyak yang diasuh oleh "mama macan dan ayah panda" sepertiku, pola asuh ubur-ubur yang terlalu diberikan kebebasan, dan tidak menutup kemungkinan banyak yang diasuh layaknya pola asuh lumba-lumba.Â