Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Terbiasa, Terbiasa Belajar

12 April 2020   19:29 Diperbarui: 12 April 2020   19:29 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak jatuh saat belajar mengendarai sepeda--glitzmedia.co

Berawal dari obrolan pagi antara penulis dengan orangtua membahas terkait pandemi corona yang makin hari penyebarannya semakin meluas dan menyandingkannya dengan berbagai respon masyarakat terkait hal tersebut. Orang-orang yang awalnya kurang familiar untuk beraktivitas menggunakan masker ketika berada diluar rumah, atau seharian hanya dirumah aja dan merasa sangat bosan karena memang tidak terbiasa melakukan hal tersebut. 

Namun dengan mencoba terbiasa akan hal tersebut, orang-orang ternyata juga belajar bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi penyebaran virus corona itu sendiri. Obrolan ini cukup panjang, ada sebuah kalimat menarik hasil dari obrolan tersebut yang penulis tangkap dan mencoba penulis bagikan juga dengan Readers semua.  

"Ya kalo gak belajar terbiasa, kita gak akan terbiasa belajar Dek," ujar bapak kepada penulis.

Lanjutnya, sama halnya dengan belajar mengendarai sepeda. Mengapa kita tidak merasa nyaman saat mencoba belajar mengendarai sepeda ketika kita kecil? Jawabannya simpel, karena kita tidak terbiasa mengendarai sepeda sebelumnya. Bagaimana cara agar kita menjadi terbiasa? Belajar. Benar, caranya adalah dengan belajar. Belajar sendiri dimaknai sebagai suatu proses untuk mengetahui sesuatu yang mana setelahnya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku. 

Dalam kasus ini, kita ingin terbiasa 'mengendarai sepeda' maka kita perlu untuk terbiasa belajar cara mengayuh pedal agar seimbang, bagaimana mengarahkan setir agar sepeda yang kita naiki dapat bergerak sesuai dengan keinginan kita dan belajar tentang apa yang harus kita lakukan ketika jatuh saat belajar cara mengendarai sepeda serta cara-cara yang lain yang ingin kita ketahui. Hal ini dilakukan agar mengendarai sepeda menjadi sebuah kebiasan bagi kita dan kita dapat belajar melalui prosesnya sama halnya dengan kasus masker dan dirumah aja yang penulis sampaikan diawal.

Apasih itu kebiasaan?

Kebiasaan juga dimaknai sebagai sebuah rutinitas. Hal ini dikarenakan sebuah kebiasaan biasanya dilakukan secara berulang-ulang.  Sebenarnya bahasan pandemi hanya merupakan sedikit pemantik awal obrolan yang dilontarkan oleh orangtua penulis. Karena memang penulis merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini, orangtua seringkali menyisipkan bahasan dan menyandingkan pembahasan dengan hal-hal yang berbau ke-PAUD- an dengan penulis setiap kali terjadi obrolan akan suatu hal. 

Kali ini adalah terkait keadaan dimana anak usia dini yang mulai melupakan kebiasan-kebiasaan baik yang biasanya diterapkan oleh orangtua-orangtua zaman dahulu kepada mereka. hal ini merupakan salah satu dari banyaknya dampak perkembangan zaman yang semakin memudahkan segala macam pekerjaan. 

Siapa disini yang ketika kecil selalu membereskan tempat tidur sendiri? Atau melakukan hal-hal sederhana tanpa dibantu orangtua seperti makan, dan mandi sendiri? Dengan disuruhnya hal-ha tersebut, siapa juga disini yang menyangka orangtua yang menyuruh hal tersebut adalah jahat kepada kita? 

Sebenarnya apakah benar orangtua sedang menjahati kita saat menyuruh kita melakukan suatu hal yang saat itu kita sebagai anak-anak anggap merupakan sebuah hal yang 'begitu berat' atau kita anggap hal tersebut sebenarnya merupakan pekerjaan 'orang dewasa' bukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh seorang anak kecil.

Tidak dipungkiri, benar memang hal tu merupakan hal yang sering diterapakn oleh orangtua zaman dulu. Hal ini dikarenakan orangtua merasa disaat anak mereka sudah dirasa mampu melakukan semua hal itu sendiri maka akan mencoba memberikan perintah kepada si anak agar anak melakukan kebiasaan-kebiasaan tersebut. dan ternyata, kebiasaan-kebiasaan baik yang diajarkan oleh orangtua zaman dulu dampaknya memang cukup banyak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun