Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Biarkan Anak Bermain di Luar Rumah

5 April 2019   07:51 Diperbarui: 5 April 2019   08:15 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:  picbon.com

Memasuki era milenial seperti sekarang in, tekhnologi berkembang sangat pesat. Salah satunya adalah dengan adanya berbagai macam jenis permainan online dan perkembangan gadget yang kian mudah dijangkau oleh berbagai macam kalangan. 

Permainan online tentu sudah seperti candu bagi anak yang sudah mengenalnya sehingga bukan tidak mungkin anak tersebut akan terus-terus bersama dengan gadgetnya untuk memperoleh kesenangan. 

Hal ini juga didukung dengan begitu jarangnya kita jumpai sekarang dimainkannya permainan tradisional terutama di daerah perkotaan. 

Hanya pada ajang-ajang tertentu dan di tempat tertentu saja permainan tradisional dimainkan. Lantas, kenapa kemudian anak perlu untuk bermain diluar rumah dari pada hanya berdiam di dalam rumah?

Orang tua memiliki beberapa alasan kenapa kemudian merasa enggan untuk memperbolehkan atau mengajak anaknya untuk bermain diluar rumah.

Seperti halnya dikarenakan takut anak terserang penyakit karena dengan bermain diluar berarti anak akan dengan lebih mudah bertemu dan bersentuhan dengan kuman yang mana dapat menyebabkan anak terserang penyakit. 

Orang tua kebanyakan juga beralasan dengan bermain diluar rumah mengakibatkan anak lebih sulit dijangkau dalam hal pergaulannya. 

Sehingga dengan menyuguhkan permainan online agar anak tetap berada di dalam rumah dirasa merupakan cara yang paling tepat dilakukannya pada masa sekarang.

Padahal, banyak sekali sebenarnya manfaat dari bermain diluar rumah. Yaitu Pertama, menumbuhkan kreatifitas anak. Anak akan cenderung lebih kreatif ketika bermain diluar karena dengan bermain diluar akan memicu pemikiran anak untuk memikirkan permainan apa yang akan dimainkab bersama dengan teman-temannya. 

Bisalkan saja bermain pasir, otak anak akan berimajinasi ia akan membuat apa dengan pasir yang ada tersebut, bisa saja istana ataupun bentuk-bentuk lainnya. 

Kedua, melatih pola komunikasi atau Interaksi anak. Bermasin diluar berpeluang besar untuk kemudian anak berkomunikasi denga orang lain. Karena hal ini pula anak akan terbiasa dan mulai membiasakan diri untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi yang baik dengan orang lain.

Ketiga, Membantu pertumbuhan tulang anak. Dari segi kesehatan, bermain diluar rumah mampu membantu dalam pertumbuhan tulang anak. Karena sinar matahari yang mengandung vitamin D sangat baik bagi tulang. Dan dengan bermain diluar otomatis membuat anak juga dapat terkena oleh sinar matahari langsung. 

Keempat, anak tanpa sadar berolahraga. Pernahkah kita sadari bahwa aktivitas bermain diluar rumah juga bermakna sekaligus olahraga bagi anak? Kita contohkan misal pada permainan kejar-kejaran. Ketika anak sedang lari, perkembangan motorik anak sedang berkembang disitu dan anak akan merasa lelah namun hal tersebut begitu menyehatkan dan baik bagi pertumbuhan dan pengembangan diri anak. 

Kelima, Anak dilatih untuk menjadi seorang Problem Solver atau pemecah masalah. Ketika bermain diluar rumah dengan orang banyak tentu tidak jarang membuat anak dihadapkan dengan sebuah masalah. Contohnya saja masalah yang paling sederhana yaitu menentukan kelompok bermain dalam sebuah permainan berkelompok. 

Dengan dihadapkan dengan masalah seperti ini maka sosial emosi serta kognitif anak dilatih bagaimana kemudia menentukan yang mana kawan yang mana lawan bermainnya dan bagaimana kemudian bermain dengan sportif mengikuti aturan permainan yang ada. 

Keenam, melatih rasa percaya diri anak. Hal yang satu ini tentu sudah pasti. Seperti hannya kita apabila kita sering berinteraksi dengan orang lain maka rasa percaya diri kita akan tumbuh ketika bertemu dengan orang baru. 

Berbeda dengan anak yang hanya berdiam di dalam rumah yang pengalaman berinteraksi dengan orang lainnya kurang, biasanya ia akan cenderung enggan untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain karena adanya rasa kurang percaya diri di dalam dirinya.

Itulah beberapa alasan kenapa kemudian bermain diluar rumah sangat perlu diterapkan pada setiap anak usia dini. Begitu banyak manfaatnya. Orang tua dan guru hanya perlu mengawasi dari jauh apa yang anak mainkan ketika diluar untuk memastikan bahwa anak-anak benar-benar dalam kondisi aman namun tidak dengan melarangnya. 

Jangan jadikan ketakutan yang tidak berdasar menjadi alasan yang malah melaran anak untuk bermain diluar. Biarkan mereka bermain, biarkan mereka merasakan kesenangan. Dan biarkan mereka mengeksplorasi dan mengenal bahwa dunia sebenarnya menyimpan begitu banyak kejutan diluar sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun