Â
Penulisan sebuah karya ilmiah tidak lepas dengan sitasi dalam penulisannya. Sitasi dipergunakan untuk menghindari Plagiarism pada karya tulis tersebut. Terlebih pada sebuah karya tulis ilmiah yang mana kata ilmiah sendiri bermakna dapat dibuktikan keberannya atau asli. Dari sekian banyak gaya kepenulisan sitasi pada sebuah karya tulis ilmiah, salah satunya adalah gaya Turabian Style atau Chicago Manual Style ( CMS ).
Turabian Style merupakan panduan penulisan laporan ilmiah yang selanjutnya disebut Format Chicago, format penulisan ini sama dengan format dan gaya penulisan yang ditulis oleh Kate L Turabian.
Berbeda dengan gaya sitasi yang lain seperti halnya APA dan MLA, Sitasi Turabian Style ini memiliki ciri khas. Ciri khas yang mudah kita lihat adalah adanya penempatan nomor pada bagian akhir kutipan dan catatan-kaki (footnotes) pada bagian bawah halaman yang memuat kutipan. Setiap akhir bab akan ditempatkan seluruh daftar referensi dalam bab itu dalam End-Notes.
Cara penulisan footnotes dan end notes gaya CMS-Turabian  adalah : Nama Penulis, Judul Buku, edisi. (penerjemah. Nama Penerjemah), (Kota Penerbit: Tahun Terbit).
Seperti halnya contoh berikut :
Seperti halnya contoh :Â Cahill, Thomas. The Gifts of the Jews: How a Tribe of Desert Nomads Changed the Way Everyone Thinks and Feels. Oxford: Lion Publishing, 1998.Â
Sekali suatu karya sudah dicatat lengkap, catatan langsung berikutnya dibuat dalam bentuk sederhana dalam bahasa Latin Ibid. (untuk ibidem). Penggunaan op. cit. dan loc. cit. tidak lagi digunakan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H