"Cita rasa seperti itu sebenarnya datang dari generasi ke generasi. Kami mendapat kisah tentang kenikmatan sambal Banjar dari orang tua kami," ungkapnya.
Saat ini bisnis kuliner Aulia Abdi sudah berkembang sangat pesat. Ia bahkan sudah pernah mengirim produknya kepada seorang warga Banjar yang tinggal di Sidney, Australia.
Dengan modal awal hanya Rp 100 ribu, kini Aulia sudah bisa membayar karyawan dan membangun cabang Rumah Makan Sambal Acan Raja Banjar yang menyajikan kuliner khas Banjar seperti aneka ikan bakar dengan sayur santan.
Saat ini rumah makannya sudah memiliki beberapa selain di Banjarmasin, yakni Banjarbaru, Martapura, dan Barabai. Pada awal September 2019, ia juga akan membuka cabang di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu.
Ia mengaku bersyukur karena kemudahan teknologi juga banyak membantu promosi Sambal Acan Raja Banjar. Salah satu pihak yang sangat membantu promosi Sambal Acan Raja Banjar adalah JNE. Melalui jasa pengirimannya, sudah banyak produk Sambal Acan Raja Banjar yang dikirim ke dalam maupun di luar daerah.
"Apalagi di JNE ada aplikasi Pesona Nusantara. Â Itu sangat membantu penjualan di tingkat nasional," katanya.
Selain Aulia Abdi, JNE Kopiwriting bertajuk "UKM Lokal di Pasar Digital" juga menghadirkan sejumlah narasumber lainnya seperti Branch Manager JNE Banjarmasin, Depi Hariyanto, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Naker Kota Banjarbaru Muhammad Rustam, dan Asisten II Bidang Perekonomian Setdako Banjarmasin, Doyo Pudjadi.
Event tersebut juga dihadiri 20 Kompasianer Banua Kalimantan Selatan atau biasa disebut Kombatan serta puluhan wartawan media cetak dan online. JNE Kopiwriting ini merupakan event ketiga setelah JNE sukses menggelar event serupa di Bandung dan Padang. Selanjutnya, Kopiwriting akan digelar di Malang, Yogyakarta, dan Cirebon.
Branch Manager JNE Banjarmasin, Depi Hariyanto, menerangkan perkembangan usaha kecil menengah di Kalimantan Selatan memang maju pesat. Hal itu dapat dilihat dari peningkatan pengiriman produk usaha kecil menengah.
"15 persen dari total pengiriman JNE didominasi usaha kecil menengah," ungkapnya.
Ada tiga produk usaha kecil menengah di Kalimantan Selatan yang saat ini paling banyak dikirim via JNE yakni lampit atau tikar yang terbuat dari rotan, kerajinan purun yang diolah menjadi tas, dan kerupuk amplang.