Mohon tunggu...
Puja Mandela
Puja Mandela Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis di apahabar.com

Pria biasa, lulusan pesantren kilat, penggemar singkong goreng, tempe goreng, bakso,fans garis miring The Beatles, Iwan Fals, Queen, musik rock 60s, 70s.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jurnalisme Netizen, Kelucuan Berbahasa, dan Etika Bersosial Media

5 Juni 2018   09:55 Diperbarui: 6 Juni 2018   13:04 2757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: istimewa

Kalaupun ingin mengkritik pemerintah, kritiklah dengan rasional dan tidak membabi buta. Kritik dalam sebuah proses pembangunan tentu sangat baik. Keberadaan jurnalisme netizen juga baik untuk penyebaran informasi yang super cepat. Sejauh ini, jurnalisme netizen punya sisi positif yang tak bisa diremehkan, sebab ia sangat peka dalam masalah sosial kemasyarakatan.

Namun, seperti yang sudah disampaikan di atas, ia juga punya kelemahan. Wajar memang. Tapi, tentu saja hal tersebut harus diimbangi dengan rasionalitas, etiket, dan kebijaksanaan netizen dalam bersosial media. Dan tak dapat dipungkiri, munculnya fenomena jurnalisme netizen di media sosial merupakan dampak dari kebutuhan informasi yang tinggi dengan memangkas sisi "tak praktis" yang selama ini dialamatkan pada media cetak dan elektronik.

Begitulah. Semua hal memang punya efek positif dan negatif, tergantung bagaimana kita menggunakannya. Seperti halnya pisau dapur yang berfungsi untuk mengiris bawang. Ia tidak boleh digunakan untuk membunuh orang.

BTL, 4 Juni 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun