Mohon tunggu...
Puja Mandela
Puja Mandela Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis di apahabar.com

Pria biasa, lulusan pesantren kilat, penggemar singkong goreng, tempe goreng, bakso,fans garis miring The Beatles, Iwan Fals, Queen, musik rock 60s, 70s.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pejabat, Kok, Mainan Burung?

16 Januari 2017   14:33 Diperbarui: 16 Januari 2017   14:42 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="rahmadishafa.wordpress.com "][/caption]

Sebagai kawan sejawat sesungguhnya saya malu kepada Anda. Rasa malu ini tidak lain karena gaya Anda yang terlalu sederhana dan sangat kampungan. Dan yang lebih saya tak setuju karena Anda suka bergaul dengan pengangguran, pengamen, tukang gali kubur, sampai dukun santet.

Anda itu pejabat. Anda harus sadari itu. Dan sebagai seorang pejabat pergaulan Anda harus dibatasi. Tidak elok seorang pejabat bergaul dengan masyarakat miskin yang hanya bisa mencaci maki pemerintah ketika listrik padam. Menurut saya jenis manusia seperti itu jelas termasuk manusia yang tidak pandai bersyukur. Dan sebagai tokoh masyarakat, sebaiknya Anda harus mengajari mereka caranya bersyukur. Mereka tentu tak boleh iri dengan Anda karena jika PLN memadamkan listrik Anda tinggal menyalakan genset.

Sebaiknya, Anda juga harus segera mengubah penampilan Anda yang super kampungan itu. Apa kata orang jika mengetahui sepatu yang Anda gunakan itu ternyata produk lokal berharga murah. Juga jam tangan Anda yang pasaran itu. Anda harus mengubah semuanya, termasuk merk celana dalam yang Anda kenakan.

Anda harus berpenampilan keren dan menawan.
Anda harus bergaya borjuis, mengenakan jam bermerk ternama, sepatu impor, dan celana dalam buatan Tiongkok. Gaya ketawa Anda juga tak boleh sembarangan seperti halnya ketawa khas orang susah yang setiap hari nongkrong di warung kopi. Harus agak ditahan sedikit, jangan terlalu lebar. Kalau terlalu lebar dikhawatirkan akan mudah kemasukan laler atau pipa paralon

Begitupun ketika Anda kentut. Jangan sampai orang lain mendengar suara kentut Anda yang masih berkualitas mono. Usahakan makan makanan bergizi agar suara kentut Anda terdengar stereo, sehingga nyaman didengar orang lain, khususnya orang-orang miskin yang tak pernah tahu bahwa ada suara kentut kualitas stereo.

Anda itu lucu. 10 tahun jadi pejabat kok masih naik sepeda motor. Di mana harga diri Anda? Padahal, banyak pegawai yang pangkatnya jauh di bawah Anda sudah memiliki mobil. Jangan pernah beralasan kalau Anda tak punya uang. Di zaman modern seperti ini, tak ada alasan untuk mengeluarkan pernyataan seperti itu.

Lihatlah mereka yang miskin itu, semiskin-miskinnya mereka masih bisa kredit sepeda motor. Sementara Anda bisa memanfaatkan jabatan Anda untuk mencari penghasilan tambahan, misalnya dengan ikut nimbrung di proyek pemerintah. Cobalah buat perusahaan, tetapi jangan nama Anda yang ditulis menjadi direkturnya. Kalau Anda tak paham soal ini, berarti Anda benar-benar lugu atau Anda justru manusia yang sangat bodoh.

Ayolah, kawan. Tidak kah engkau ingin menjadi orang yang lebih sejahtera?

Oh, iya. Satu lagi permintaan saya. Segera tinggalkan hobi mainan burung murahan seperti yang Anda lakukan belakangan ini. Pejabat macam apa Anda ini? Seharusnya Anda main proyek, bukan mainan burung!

 

15.1.2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun