Mohon tunggu...
Puja Mandela
Puja Mandela Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis di apahabar.com

Pria biasa, lulusan pesantren kilat, penggemar singkong goreng, tempe goreng, bakso,fans garis miring The Beatles, Iwan Fals, Queen, musik rock 60s, 70s.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

"Mewarung" di Antara Tradisi, Ideologi dan Agama

6 Januari 2017   13:19 Diperbarui: 6 Januari 2017   14:14 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau ada tokoh politik yang dalam berbagai pemberitaan selalu bagus di mata media, maka patut diduga bahwa tokoh tersebut telah menjalin kerjasama dengan pemilik media. Bentuk kerjasama bisa dilakukan dengan berbagai cara. Soal ini, saya tidak akan menceritakannya kepada Anda. Namun, begitulah obrolan atau diskusi yang terjadi di warung kopi hari ini.

Mewarung atau nongkrong di warung kopi sudah tentu menjadi tradisi sebagian masyarakat kita. Bahkan, ada yang menganggap mewarung adalah ideologi. Tetapi, saya pikir mewarung jauh lebih dari itu. Mewarung justru seperti beragama. Kalau satu hari saja kita tidak mewarung, rasanya kita telah berbuat dosa yang sangat besar. Kalau tidak segera bertobat dengan memesan satu gelas kopi, maka akan masuk neraka.

 

Gunung Tinggi, 5 Januari 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun