Saya juga tak habis pikir. Kok ada wartawan yang justru bangga ketika mendapat ancaman pembunuhan atau saat wajahnya lebam-lebam karena dikeroyok preman. Tapi, begitulah kondisi dunia jurnalis di kampung saya. Sebutan "wartawan profesional" akan diperoleh ketika peluru sudah menembus dada.
Batulicin, 1 Juli 2016
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!