Mohon tunggu...
Puja Mandela
Puja Mandela Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis di apahabar.com

Pria biasa, lulusan pesantren kilat, penggemar singkong goreng, tempe goreng, bakso,fans garis miring The Beatles, Iwan Fals, Queen, musik rock 60s, 70s.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Perspektif"

2 Februari 2016   13:13 Diperbarui: 2 Februari 2016   13:53 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ah bercanda sampeyan. Baru punya istri satu sudah dibilang mapan. Heu...".

Kalaupun sampeyan menilai seperti itu, itu diluar kemampuan saya. Sebagai manusia biasa yang masih senang dipuji, saya nggak mungkin membantah. Tetapi menurut saya, puncak kemapanan seseorang itu ada pada persepsi orang lain saat merespon prestasi kita dalam menjalani kehidupan.

Tingkat mapan paling tinggi memang berada pada kata "kelihatannya". Terlihat mapan, atau kemapanannya hanya sebatas penglihatan mata. Padahal kan belum tentu. Menurut orang lain kita sudah mapan, belum tentu menurut kita sendiri.

Menurut saya, mapan itu ketika kita dinilai orang lain sebagai orang yang sudah selesai hidupnya, tak perlu mencari harta lagi, tak perlu ibadah, agamanya paling benar dan sudah menjadi orang yang lurus. Dan yang paling penting, ketika solat, orang mapan tak perlu membaca ayat "ihdinassiratal mustaqim" yang artinya, tunjukilah kami jalan yang lurus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun