Mohon tunggu...
Puja Mandela
Puja Mandela Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis di apahabar.com

Pria biasa, lulusan pesantren kilat, penggemar singkong goreng, tempe goreng, bakso,fans garis miring The Beatles, Iwan Fals, Queen, musik rock 60s, 70s.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Wartawan Semi Profesional"

25 November 2015   18:02 Diperbarui: 25 November 2015   21:18 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ilustrasi "][/caption]

Puja Mandela

Jika anda senang berimajinasi, jangan coba-coba mengkomparasikan antara pesepakbola profesional dengan wartawan profesional. Walaupun sama-sama profesional, namun esensinya jauh berbeda. Kita tahu, pesepakbola profesional bertebaran di luar sana.

Liga Inggris, Liga Italia dan Liga Spanyol diisi oleh pesepakbola profesional. Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo adalah pesepakbola profesional yang tidak diragukan lagi. Keduanya dibayar mahal karena profesionalisme mereka yang tinggi terhadap dunia sepakbola. Konsep profesional didalam dunia sepakbola itu jelas, nyata, bukan fiktif apalagi sekedar angan-angan.

Bapak yang baik, tidak akan memberikan celah untuk anaknya bercita-cita menjadi jurnalis profesional. Sebab konsep profesional di dunia jurnalistik itu masih abu-abu. Jadi, bercita-cita menjadi pesepakbola profesional jauh lebih masuk akal dan realistis.

Kalaupun Messi atau Ronaldo ditakdirkan menjadi seorang jurnalis atau pemimpin redaksi di salah satu media di Indonesia. Saya tak yakin mereka bisa menjalankan undang-undang pers dengan benar. Perseteruan Messi vs Ronaldo di lapangan hijau tak ada apa-apanya jika keduanya adalah pemimpin redaksi di Metro TV dan TV One. Apalagi selain memimpin redaksi, keduanya juga adalah ketua partai politik.

“Ah… Nggak mungkin! Ngawur…” teman saya nyeletuk.

Ya ini khan cuma misalnya, seandainya, ibaratnya. Yang penting jangan ditelan mentah-mentah. Daging sapi aja ditelan mentah-mentah bisa bikin muntah. Apalagi cuma tulisan begini.

“Kamu jangan ngeles. Jadi orang kok tukang ngeles,”katanya lagi.

“Hahaha… Saya tidak sedang ngeles. Lagipula  saya juga bukan tukang ngeles. Saya ini tukang ngelus…”

Hhmmm…. begini lho…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun