Mohon tunggu...
Chinta Lintang
Chinta Lintang Mohon Tunggu... -

Ku adalah sebuah ironi yg mencoba masuk dalam demensi hati...\r\nMengubah bait-bait nadi menjadi sebuah puisi..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Luka Hati Penantian

11 Maret 2015   15:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:48 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ku ingin kamu tahu..
Tiap waktu jiwa ini menggigil menelan rindu
Tiap waktu hati ini berpadu ingin sellu bersama mu..

Tapi apa..!
Rasa acuh telah menguasai sukma mu
Hingga kau tak pernah menyapa ku..

Ku selalu pinta dalam tiap sujud yg tak lengkang terselip nama mu..

Semoga aja walau pun kita jarang bertegur sapa
Bercangkram dalam alam maya
Kasih&cinta kita kan utuh selamanya
Terbang bersimpuh tasbih&doa..

Aku mencintai mu karena ketulusan mu
Ku terima smua kelebihan&kekurangan mu
Kan ku terima seluruh luka&bahagia yang menyertai hidup mu..

Ya Allah..

Ku titipkan rasa ini
Ku serahkan semuanya pada-Mu..

Bimbinglah hamba-Mu ini ketika menemukan jalan kegelepan
Ikatlah jiwa ini dgn ketulusan
Ketika kasih sayang mulai lepas dari genggaman
Peluklah hati ini di saat aku mulai merasa gelisah dalam penantian..

Ya Allah yang Maha Pengasih Engkau sahaja pemelihara hati ini
Dengar kan rintihan hamba Mu ini
Jangan Engkau biarkan ku sendiri dalam gelapnya penantian cinta yg tak bertepi..

Jika memang dia jodoh yg Engkau takdirkan untuk ku
Maka paut kan hatinya dengan hati ku
Jika seandainya dia bukan di takdir kan untuk ku
Ku mohon..
Ikhlaskanlah hati ku&harap ku bisa menerima kenyataan itu..

Ya Allah..
Ku serahkan semua pada-Mu
Berikan hamba petunjuk&hidayah-Mu
Agar penantian yg ku tunggu tak termakan cinta palsu..
"Love story Chinta-Lintang"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun