Mohon tunggu...
Chinta Lintang
Chinta Lintang Mohon Tunggu... -

Ku adalah sebuah ironi yg mencoba masuk dalam demensi hati...\r\nMengubah bait-bait nadi menjadi sebuah puisi..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau Hempaskan Aku Sekeji Ini

15 Maret 2015   13:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:38 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Chinta

Seandainya kau tahu perasaan ku&bisa membaca keajaiban dalam perjuangan ku
Mungkin km akan mengerti arti menunggu

Tapi kau anggap aku hanya sebagai persinggahan tempat mu meletakan segala kecemasan
Lalu pergi tanpa ucap janji untuk pulang

Chinta..

Bisakah kau bayangkan
Rasanya jadi orang yang setiap hari terluka hanya karena ia tak tahu bagaimana perasaan orang yang mencintainya..?
Bisakah kau bayangkan
Rasanya jadi aku yang setiap hari harus melihat mu dengannya..?
Bisakah kau bayangkan rasanya jadi seseorang yang setiap hari menahan tangisnya agar tetap terlihat baik-baik saja..?

Bisakah kau bayangkan ketika penantian kau terlantarkan dipinggiran jalan..

Kau tak akan pernah bisa membayangkan
Karena kau mencintai ku bukan sebagai ketulusaan
Melainkan hanyalah sebagai bahan permainan...

Kini perjuangan ku telah terhenti karena aku merasa tak pantas lagi berada di sisi mu
Sudah ada seseorang yang telah menikahi mu
Yang nampaknya jauh lebih baik&sempurna dari pada aku

Chinta...
Andai kamu tahu sayang...

Bahwa kamu pernah menjadi bagian dari hari-hari ku
Setiap malam sebelum tidur ku habiskan beberapa menit untuk membaca pesan singkat mu
Tawa kecil mu,kecupan berbentuk tulisan&canda kita selalu membuat ku tersenyum diam-diam..

Kini aku yang terbiasa dengan sapaan mu di pesan singkat harus terpaksa ikhlas karena akhirnya kamu sibuk dengan suami mu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun