Mohon tunggu...
Chinta Lintang
Chinta Lintang Mohon Tunggu... -

Ku adalah sebuah ironi yg mencoba masuk dalam demensi hati...\r\nMengubah bait-bait nadi menjadi sebuah puisi..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nafas Doaku

5 Agustus 2014   20:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:21 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ku pahat sbuah nama ditiap ranting yg ku tempa,jika emang ini akhirnya,,,,
Semoga kau bahagia bersama dia selamanya,,,,

"NAFAS DOA KU UNTUK MU CHINTA"

Pada satu jiwa,ku ingin berteduh dari segala keluh&gaduh
Meneggadah segala lelah menggegam hikmah diatas sajadah
Sekelumit doa terlafaz merajah menghunus terbangunlah jiwa2 resah
Terpaku jasad yang tandus mengharap siram berlumur basah

Achhh,,,bercampur pilu menyatu,ku sisir padu bagai ilalang padang pasir,kering gersang tak berair,,

Ketika malam gelap gulita
Riuh gundah angin pun menyapa,bahkan tanpa purnama
Ku haturkan untaian doa yg ku pungut dari tiap serpihan luka memaut air mata,,

Chinta,,

Mungkn ku bukanlah sosok serdadu yg mampu menerjang samudera kasih mu
Ku hanya sebuah ironi yang bisu yg berusaha masuk dalam elegi hatimu

Ingin sekali ku pasang hijab di setiap sudut&lengkungan jalan hingga tak satu pun mata mampu merenggutnya dari ku
Ingin ku sergap ribuan peluru yg hinggap hingga tak satu pun mampu menyentuh tubuh mu

Kau adalah tulang yang tertanam dalam rusuk ku
Menguatkan fundasi kala ribuan rayab menghampiri
Mesti pun sekarang kau bukan milik ku lagi,,,,

Chinta,,,

Dengan nafas mu ku bisa hidup,bisa merasakan arti bahagia
Dengan mata hati mu,aku bisa melihat terangnya dunia
Mengerti hiruk piuk getar getirnya masa
Mesti akhirnya kau memilih dia,,,,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun