Mohon tunggu...
Wibhyanto D
Wibhyanto D Mohon Tunggu... profesional -

Secara SADAR Aku tidak memilih menjadi bagian dari PASIEN kebudayaan. Sebab Aku Bukanlah Follower. Berkawanlah denganku. Akan Aku titipkan PUISI untuk Mu. Tentang kerisik angin Daun Gugur, satu satu..!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Surat Terbuka, Yth. Pemimpin Indonesia: "Haruskah Hidup Bersaing?"

21 Juli 2014   06:06 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:44 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1405866306947235654

Yth. Para Calon Pemimpin Anak Bangsa,

Sudah jamak, orang suka hidup bersaing di semua hal..

Hidup dalam kungkungan logika “Menang-Kalah”

Anak-anak diperintah diarahkan untuk ‘menjadi juara’
Sekolah dikelola untuk ‘menjadi paling unggul di dunia’.

Orang mudah bangga, ketika meraih posisi puncak prestasi..

Namun orang juga mudah bingung, ketika kehilangan predikat ‘Juara’
Itu sejatinya, risiko hidup dalam kungkungan logika ‘Menang-Kalah’

Orang hidup dalam persaingan, Dia hidup dalam kebahagiaan yang ganjil:

Sebab menang yang diraih, adalah kondisi telah mengalahkan Liyan..
Sebab kalah yang diperoleh, adalah diam-diam menyimpan rasa kecewa yang dalam..

Orang menang, tergoda untuk bangga, jumawa, serta abai pada eksistensi Liyan..

Orang kalah, tergoda untuk menyimpan iri hati dan dengki..

Yang menang tergoda untuk merendahkan yang kalah

Yang kalah tergoda untuk menculasi situasi liyan kapan-kapan
Ya ya..Begitukah wujud bahagia sejati itu?..

Haruskah, orang mengkonsep hidup dalam “Penuh Persaingan”?

Budi dan Nurani mengajarkan tata nilai hidup dalam keberagaman

Dan setiap pribadi adalah “special and limited edition”, di mata Sang Maha Pencipta, bukan?

Sehingga rumput tidak perlu mengiri kepada pohon-pohon,
atau burung-burung tidak perlu cemburu pada bunga-bunga liar di hutan, bukan?…


Haruskah, orang mengelola hidup dalam ” logika persaingan” yang buta?..

Bukankah menampilkan diri sebagai “yang istimewa dan unik”,
adalah wujud keindahan semesta pula?

Jika setiap orang berke-SADAR-an berbagi peran,
mengisi kehidupan yang penuh keberagaman ini
bukankah itu wujud keindahan, dan kebahagian pula?..

Jika hidup tidak harus bersaing, utopia kah ini?

Semoga setiap pribadi Anda, Pemimpin Indonesia

menemu kesejatian diri dan mengarah kepada ketenteraman sejati
dengan berbagi nilai keutamaan diri
dan berkah masing-masing dalam keberagaman..

Terimakasih. Salam Budaya
Jakarta, 20 Juli 2014

Wibhyanto
Saya, Rakyat bukan Birokrat


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun