Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - ⛔

👨‍🦱; kamu pernah liat nggak, kapan Tuhan tersenyum? 👧; nggak tau, emang kamu pernah liat? kapan? 👨‍🦱; sewaktu dulu di dunia aku pernah berdoa meminta kepadaNya, agar aku di jodohkan denganmu, tetapi doanya pake doa makan sesudah tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seusailah Bersamaku, Seusia Batasmu Sesuai Sanggupmu

7 April 2021   02:17 Diperbarui: 7 April 2021   02:48 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sudikah bersamaku; itupun kalau kamu bersedia
hati kita saling menjinjing rasa; hingga semuanya sama rasa dan tangan kita sama-sama saling menggenggam keganjilan; hingga semuanya masuk akal dan mudah diterima

bertahanlah denganku; itupun kalau kamu menerima
meski di mata kaki kita; nanti hanya beralaskan sendal jepit biasa
walau di semesta kita; kelak tak berjalan dengan semestinya

seusailah bersamaku; itupun kalau jarum jam kita berputar dan berhenti di waktu yang sama
seusia batasmu; apabila kamu lelah pergi saja
sesuai sanggupmu; aku takkan memaksa

Bintaro, 07/04/21.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun