Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - ⛔

👨‍🦱; kamu pernah liat nggak, kapan Tuhan tersenyum? 👧; nggak tau, emang kamu pernah liat? kapan? 👨‍🦱; sewaktu dulu di dunia aku pernah berdoa meminta kepadaNya, agar aku di jodohkan denganmu, tetapi doanya pake doa makan sesudah tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kita

14 Juni 2019   03:19 Diperbarui: 30 Juni 2019   05:57 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1/ Kita adalah lalu-lalang kendaraan
Ada saling bising pikiran bersahutan
Sama-sama ingin cepat sampai tujuan
Namun hilang santun; Berebut jalan

Kita adalah lampu-lampu jantung kota
Kalau sudah gelap; baru menyala
Berlomba saling menerangi mata
Namun langkah sendiri meraba-raba

Kita adalah gedung-gedung bertingkat
Ada begitu dekat saling melihat
Namun saling sapa kehilangan bakat
Semakin tinggi hebat; Peduli wafat

2/ Kita adalah lalu-lalang kendaraan
Ada saling merindu kebut-kebutan
Sama-sama ingin cepat dipertemukan
Namun sanggup maklumi kemacetan

Kita adalah lampu-lampu sentral kota
Ada ragam cahaya hiasi mimpi serupa
Berlomba saling nyalakan cerita
Namun tak lupa menerangi sudut kata

Kita adalah gedung-gedung bertingkat
Ada begitu dekat saling melihat
Sama-sama saling menjulang hajat
Namun tetap setia dalam tirakat

*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun