Sehelai bulu mata terjatuh saat mengedip tentangmu, yang lantas ikut menempel di telunjuk jariku ketika mengusap mata ini agar tak basah. Aku malu kepada sepasang kupu-kupu yang sedang terbang berduaan.
Jangan sampai mereka melihat pria ini seperti belum sembuh dari kehilangan.
Rasa-rasanya seperti baru sedetik yang lalu replika wujudmu turut duduk bersebelahan denganku, ketika semilir pandanganku yang kosong mulai nakal menggoyang-goyangkan kembali lagi dahan kenangan.
Dan berada tepat di bangku sebelahku itulah ranting berisi dedaunanmu yang masih segar tampak sengaja menjatuhkan diri dan berhasil menolehkan kesadaran.
Bilamana segala kenangan tentangmu itu akan terlihat selalu awet muda di ingatan. Meski kehilanganmu terbilang telah lanjut usia.
*****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H