Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - â›”

Feel nya mana?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mudik

26 Mei 2019   07:08 Diperbarui: 26 Mei 2019   07:15 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1/

Mudikmu ialah kelatahan berjamaah dalam memulangkan segala jenis varian rindu. Iya kamu rindu ikut-ikutan pulang ke kampung halamanmu. Tapi kamu dilema; Setiap pulang hatimu termenung, tak pulang dibilang tak punya kampung.

2/

Mudikku ialah mengundangmu merantau ke gubuk deritaku; Di sinilah sebenar-benarnya kampung halamanku. Datanglah bila kalian semua benar-benar rindu padaku, sebab aku malu pulang tak membawa buah rindu yang selalu kampung kelahiranku elu-elu yakni kendaraan mewah, sekoper rupiah, sebuah nama yang bermaruah; Dan kapan nikah?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun