Mohon tunggu...
Puguh Sudarminto
Puguh Sudarminto Mohon Tunggu... -

Seorang guru biasa. Bisa ditemui di www.labpuguh.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Pertama Sekolah bagi Orang Tua, Guru, dan Marsel

26 Juli 2016   12:36 Diperbarui: 26 Juli 2016   13:27 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marsel dalam sebuah aktivitas

Para orang tua tetap harus hadir di sekolah anak-anak mereka. Tanggung jawab ini tidak bisa tergantikan dengan siapapun. Selain kehadirang mereka merupakan bagian dari tanggung jawab, kehadiran orang tua bisa menjadi penguat jiwa anak-anak.

Makna Bagi Guru.

Ada keinginan kuat dari Saya pribadi untuk bisa hadir di hari pertama Aliyah sekolah. Namun keinginan tersebut harus pupus. Sayang!. Ya, karena Saya adalah seorang Guru, maka saya harus memendam keinginan tersebut. Saya harus hadir untuk menyambut baik para murid di hari pertama sekolah.

Memang ada instruksi dari Pak Anies, bahwa para instansi harus memberikan dispensasi bagi para pekerjanya untuk datang terlambat dikarenakan mengantar anak-anak mereka di hari pertama sekolah, namun kecuali instansi pendidikan (baca:sekolah) dan profesi guru.

Anies Baswedan menyebutkan bahwa, kehadiran guru dalam momentum hari pertama sekolah merupakan wakil dari negara untuk menyambut para siswa. Pekerjaan tersebut, menurut mantan rektor Universitas Paramadina tersebut merupakan sebuah pekerjaan mulia.

Meskipun instruksi di atas menjadi perdebatan sendiri bagi guru. Sebagaian guru menganggap mentri Anies tidak konsisten. Namun apa yang disampaikan oleh beliau sudah dibangun dengan kerangka yang benar, “Negara harus hadir di hari pertama sekolah melalui tangan-tangan para guru.”. Kehadiran negara merupakan bagian dari bentuk tanggung jawab negara di hari pertama sekolah.

Bagi guru, di hari pertama sekolah bisa dimaknai menjadi dua, pertama guru menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari negara. Ini merupakan sebuah pekerjaan tidak hanya mulia, namun juga pekerjaan besar. Tidak semua orang bisa mendapatkan amanah besar tersebut.

Kedua, momentum di hari pertama sekolah bisa dijadikan sebuah momentum untuk menjalin kolaborasi dengan wali murid. Anak-anak hebat tidak bisa lahir hanya dari tangan-tangan para guru, namun juga tangan-tangan dari orang tua. Kolaborasi tersebut hanya bisa terjalin dengan kehadiran mereka di sekolah.

Ada Kebahagiaan Ketika Melihat Wajah Marsel.

Terus terang, meski gembira ketika bisa memegang amanah dari negara, namun tetap saja saya merasa sedih ketika saya tidak bisa hadir di hari pertama Aliyah sekolah. Rasa sedih tetap menyelimuti hati saya. Rasa sedih itu terobati akhirnya.

Saya dan para guru-guru lain menyambut para siswa kami yang kesemuanya merupakan siswa berkebutuhan khusus. Di hari pertama sekolah, para orang tua, murid, dan para guru hadir semuanya di lapangan olahraga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun