Mohon tunggu...
Puguh Sudarminto
Puguh Sudarminto Mohon Tunggu... -

Seorang guru biasa. Bisa ditemui di www.labpuguh.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hore! Guruku Bisa Menulis

7 November 2014   16:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:23 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dengan adanya program sertifikasi pendidik saat ini, pemerintah mulai menempatkan profesi guru pada tempatnya; menjadi profesi mulia setara dengan profesi-profesi yang lain, semisal insinyur, akuntan hingga profesi dokter. Guru yang mendapatkan sertifikat pendidik berhak mendapatkan tunjangan profesi pendidik (TPP). Dengan mendapatkan TPP diharapkan kualitas guru turut mengalami peningkatan.

Kualitas seorang guru tidak hanya dilihat dari kemampuan seorang guru dalam mengajar, namun juga dalam produktivitas. Terutama bagi seorang guru dengan menyandang status “PNS” . Dalam buku pedoman PKB (Pengembangan Keprofesian berkelanjutan), misalnya disebutkan bahwa salah satu syarat guru PNS bisa mengajukan kenaikan pangkat dari III A menjadi III B adalah guru tersebut harus memiliki angka kredit minimal 4 dalam aspek publikasi ilmiah.

Diantara macam-macam publikasi ilmiah dan karya inovatif adalah: pembuatan buku diktat, karya ilmiah popular, karya ilmiah hasil penelitian, dan lain-lain. Jika seorang guru tidak memiliki keterampilan menulis, maka dapat dipastikan akan kesulitan dalam membuat publikasi ilmiah. Karena semua kegiatan publikasi ilmiah tidak terlepas dari aspek “menulis”. Bagaimana dengan guru non PNS? Jangan bersenang terlebih dahulu karena kedepannya para guru non PNS yang bersertifikasipun akan diperlakukan “hampir” sama J.

Media Blog

Saya pribadi sangat berterima kasih dengan Matt Wullenweg, pendiri Wordpress dan Evan Williams, pendiri Blogger. Keduanya merupakan pendiri Blog generasi awal yang telah membuka cakrawala sekaligus membuka jalan bagi semua orang untuk berbagi informasi dan ekspresi. Blog atau web log, merupakan bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan. Bedanya dengan website, blog lebih mudah dibuat dan gratis. Fungsinya saat ini blog banyak digunakan sebagai media untuk menyalurkan ekspresi dalam bentuk tulisan.

Guru dapat menggunakan Blog sebagai media untuk meningkatkan kemampuan menulis. Gaptek? Ya seorang guru sekarang dituntut melek iptek. Saat ini memasuki era computing, di mana-mana selalu berhubungan dengan computer. Bahkan anak-anak didik kita kemana-mana sudah menenteng tablet. Belajar dari anak didik kita, kita harus berpacu. Selain itu, dengan media blog guru bisa belajar mengenal computer sambil membangun tradisi menulis dan menjadikan blog sebagai multimedia pembelajaran.

Kemudian pertanyaan muncul, bagi orang awam bagaimana caranya menggunakan media Blog?. Berikut ini saya berikan tips-tips ringan dan menarik.

Pertama, Membangun AMBAK. Langkah pertama ini merupakan awal yang sangat penting. Kita harus membangun motivasi dari dalam salah satunya adalah dengan metode AMBAK. Dalam bukunya yang berjudul, Mengikat Makna Update: Membaca dan Menulis yang Memberdayakan, Hernowo mengatakah, bahwa AMBAK (Apa Manfaatnya BAgiku?) tidak terkait dengan orang lain. AMBAK adalah manfaat untuk diri pribadi. Kita harus benar-benar dapat merasakan manfaat yang menurut kita memang akan, sedang, dan sudah kita dapatkan ketika kita melakukan sesuatu. Tujuan MABAK mendorong, bagaimana manfaat tersebut mampu menggugah diri kita untuk terus melakukan sehingga menjadi sebuah kebiasaan.

Setelah kita menemukan AMBAK, kita akan melangkah kepada hal-hal yang teknis. Kedua, cari tutorial cara membuat blog. Saat ini tutorial membuat blog bertebaran di mbah google. Mudah diunduh dan langka-langkahnya sangat simple. Jika masih kesulitan, dalam langkah awal ini cari teman sejawat yang bisa mengoperasionalkan computer. Ketiga, buat jadwal untuk menulis dalam waktu dua pekan sekali atau sepekan sekali. Pertama gunakan PC atau notebook terlebih dahulu. Jikalau tulisan kita sudah final,kita bisa menyalinya di Blog.

Keempat, Apa yang harus kita tulis? jika kita masih bingung dalam menentukan tema atau judul, sebaiknya dalam masalah ini jangan membatasi diri dalam membuat tema tulisan tertentu. Kita bisa menulis ala kadarnya, bahkan semua apa yang ada di dalam benak hati kita tuangkan dalam bentuk tulisan. Tidak usah formal dan terlalu berpaku pada peraturan karena kita tidak sedang membuat karya ilmiah.

Kelima, untuk memotivasi diri, bagikan tulisan yang sudah dibuat lewat media masa cetak, media social, citizen journalism seperti kompasiana hingga mengikutsertakan tulisan-tulisan tersebut dalam ajang lomba, seperti lomba Blog Competition seperti yang diadakan oleh Tanoto Foundation. Tanoto Foundation dan Bapak Sukanto Tanotoselama ini aktif melatih guru-guru agar memiliki keterampilan menulis.

Demikian Tips ringan dari saya, semoga bermanfaat. Akhirnya suatu ketika dengan melihat gurunya sedang asyik blogging, murid-muridnya seketika itu akan berujar “Hore, Guruku Bisa Menulis”.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun