Artikel pertama ini adalah sebuah perkenalan kepada segenap Kompasioners yang telah terlebih dahulu mengisi kolom-kolom tulisan Kompasiana.
Sejak awal lahirnya Kompasiana pada tahun 2008, telah terbersit keinginan untuk bergabung dan berbagi tulisan di Kompasiana, namun berbagai pertimbangan lebih mendorong hati untuk tetap menjadi ghostwriter a.k.a menulis untuk orang lain. Sesekali menulis kolom opini di berbagai media nasional dan mungkin yang paling banyak terindeks Google adalah artikel-artikel saya di Jakarta Post.Â
Beberapa contoh artikel misalnya: Radical Islamic Ideology, Cold Dark Matter, Has Indonesia been weighed, dan beberapa yang lainnya. Dari tulisan-tulisan yang menggunakan nama sendiri dan tidak dijual untuk orang lain, ternyata mengalir kontak-kontak baru baik dari dalam maupun luar negeri yang menambah pendalaman pemahaman atas masalah yang ditulis.Â
Cukup menyenangkan manakala tiba-tiba seorang kandidat PhD dari Universitas terkenal di luar negeri meminta waktu untuk berdiskusi terkait artikel yang telah terpublikasi. Bahkan sebagai ghostwriter amatir pun, kontak-kontak baru dapat mengalir karena adanya referensi dari pihak yang pernah menggunakan jasa kita.
Kompasiana sangat unik, bebas dan luas jangkauan pembacanya. Tentu hal itu tergantung pada daya tarik sebuah tulisan. Bagi penulis, bila ada yang membaca tulisan kita, tentu menyenangkan. Bahkan bila ada yang mengkritiknya tetap menyenangkan karena berarti tulisan kita punya pengaruh yang diharapkan baik. Hari ini tanggal 7 Mei 2020, saya memutuskan untuk mulai bergabung dan berbagi tulisan di Kompasiana.Â
Walaupun belum terlalu paham bagaimana aturan mainnya serta apa yang dapat diharapkan dengan menulis disini. Tentunya kali ini bukan lagi soal bayaran karena biasanya saya mendapatkan bayaran yang lumayan untuk membeli buku ketika menulis di media-media nasional Indonesia atau menulis untuk orang lain.Â
Melengkapi hobi menulis yang bernada politik dan hubungan internasional, tahun 2006 saya salurkan tulisan-tulisan bebas dengan tema umum matahati melalui Blog Wordpress dengan alamat Matahati Kita. Mungkin anda akan menemukan kontroversi, penolakan maupun persetujuan atas ungkapan pendapat saya dalam Blog tersebut.Â
Apabila ada yang sudah kenal, mari kita rajut kembali perkenalan tersebut. Sebagai pendatang baru di Kompasiana, mengulangi kalimat awal, adalah sebuah perkenalan. Salam kenal kepada semua Kompasioners.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H