Mohon tunggu...
hari nan petang
hari nan petang Mohon Tunggu... Dokter - hari nan petang merupakan catatan perjalanan senja mengabadikan setiap moment yang hanya merupakan serpihan-serpihan bermakna

hari nan petang lahir di kota Klaten Jawa Tengah, belajar di kota gudeg hingga kota hujan. Meniti karir buruh dan mengabdi negeri sebagai ASN

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Musnah

11 Maret 2016   16:02 Diperbarui: 11 Maret 2016   16:05 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

‪#‎HUTRTC‬#mingguke-2#

Puisi terinpirasi cerita fiksi "Giganto, Primata Raksasa di Jantung Borneo"by. Koen setyawan.

Menceritakan : peneliti primata raksasa di Borneo yg hilang di tengah rimbunya belantara, sekarang anggota lain sibuk mencari peneliti yang hilang ditambah menghadapi makhluk primata purba raksasa yang dapat mengendus bau manusia di setiap titik.

MUSNAH

Pencarian lelah tak berujung
Persahabatan yang tak diinginkan
Saat ingin mengerti tentangmu
Iya tentang kamu....

Seperti aku tertepi dari ruangku
Kau bakar api menusuk jantungku
Sesak nafas di Borneo
Berubah bencana

Asap tebal mengumpal
Padahal aku sangat merindumu
Dan kau tak mengerti
Keberadaan ku...

Aku disini berbelas kasih
Walau kadang nampak berkelebat
Jejak raksasa mengikuti mu
Aku purba musnah

Sebenarnya merindukanmu
Dan butuh kasih sayangmu
Untuk kelestarianmu
Jantung Borneo

Harinanpetang,11.03.16
Ilustrasi Www.indianapublimedia.org#bukanfotosendiri#

[caption caption="#Sumber ilustrasi : www.indianapublimedia.org.#"]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun