[caption id="attachment_389146" align="alignleft" width="640" caption="Bupati Aceh Tengah bersama asiten dan sejumlah pimpinan SKPD ngopi bareng dekat Tugu Keni Gayo di kampung Kebet Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah "][/caption]
Kabupaten Aceh Tengah dengan ibukota Takengen menjadi daerah kunjungan wisatawan di wilayah tengah Provinsi Aceh, karena keindahan alam dengan bentangan luas Danau Lut Tawar. Panorama dataran tinggi Gayo asyik dipandang pada pagi, jelang malam bahkan malam hari.
Udara yang sejuk, pengunungan hijau, birunya danau, tidak akan mudah dilupakan. Setiap mata memandang terbentang perkebunan kopi milik masyarakat, ditambah kuliner khas Gayo yang memanjakan lidah penikmatnya.
Menikmati Kota Takengen mnjadi magnet tersendiri bagi setiap orang yang berkunjung, dan ini menghadirkan kesan sehingga timbul perasaan untuk kembali lagi menapakkan kaki di negeri penghasil kopi arabika terbaik di Indonesia itu. Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah juga terus membenahi infrastruktur untuk memanjakan masyarakatnya dan para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Termasuk Bupati Aceh Tengah Nasaruddin tak bosan menikmati keindahan alam kota tersebut. Terbukti, meski disibukkan dengan pekerjaan, ternyata dia masih sering menyempatkan diri untuk menikmati panorama alam daerahnya.
Rabu (10/12) malam, bupati menyempatkan diri menikmati pemandangan kota pada malam hari, hal tersebut terlihat sejumlah wartawan yang sedang melintas sehingga ikut nimbrung bersama orang nomor satu di Pemkab Aceh Tengah itu.
Hari itu sekitar pukul 22.00 WIB, bupati memilih salah satu titik terbaik untuk melihat Kota Takengen, yakni di Singah Mata, Kecamatan Kebayakan. Dengan surban terkalung di leher serta memakai jas dengan dalaman kemeja putih, bupati yang ditemani beberapa orang dekatnya asyik duduk di sana.
Seseorang yang ikut bersama bupati menyatakan, mereka baru saja menghadiri acara tujuh hari meninggalnya seorang warga di Kampung Bebesen.
Bupati mengaku, kehadirannya di Singah Mata malam itu tanpa perencanaan, sekadar ingin menikmati Kota Takengen, karena dengan menikmati pemandangan yang indah akan memunculkan inspirasi. "Saya rasa banyak yang tidak menikmati, melintas iya, tapi tidak selengkap ini. Kadang kala kita lupa dan tidak sempat menikmati anugerah yang diberikan Tuhan, mungkin karena kesibukan kerja," kata Nasaruddin membuka pembicaran dengan wartawan.
Pada kesempatan itu, Ketua Alumni Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala itu mengungkapkan, Pemkab Aceh Tengah, tengah membuat program pengadaan lampu solar cell sepanjang jalan yang mengelilingi Danau Lut Tawar.
"Kita merencanakan pemasangan lampu solar cell, dan di sini (Singah Mata) kami sudah minta perluasan sebagai kawasan wisata yang refresentatif, dan bila sudah dibebaskan (tanah warga-red), akan hidup perekonomian dari sektor pariwisata," jelas Nasaruddin yang juga didampingi Kadisbudparpora Amir Hamzah serta Asisten Muhammad Syukri.
Bupati mengajak para wartawan untuk mengikuti rombongan. Berkendaraan sekitar 10 menit, rombongan tiba di salah satu tugu yang baru dibangun di Jalan Soekarno Hatta, Kampung Kebet, Kecamatan Bebesen. "Di sini tidak ada acara, kita ngopi bersama saja," ucap Nasaruddin. Jadilah malam itu acara yang lepas dari seremonial, bupati bersama sejumlah bawahannya serta wartawan ngopi bareng di pingir jalan sambil bincang-bincang, menikmati hembusan angin malam Kota Takengen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H