Mohon tunggu...
ANIS RIYANTIPUTRI
ANIS RIYANTIPUTRI Mohon Tunggu... Guru - GURU

Musik adalah teman dalam bekerja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.2 Pemimpin dalam pengelolaan Sumber Daya

12 Mei 2023   12:35 Diperbarui: 12 Mei 2023   12:39 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2

ANIS RIYANTI PUTRI, S.Pd _CGP ANG. 7 TRENGGALEK

Pemimpin Dalam Pengelola Sumber Daya 

 

Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan 'Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya' dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah?

 Sumber daya yang terdapat di sekolah merupakan sebuah ekosistem dimana didalamnya terdapat bentuk interaksi antara faktor biotik dan abiotik. Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Faktor biotik yang ada di sekolah, contohnya:

  • Murid
  • Kepala sekolah
  • Guru
  • Tenaga Kependidikan
  • Pengawas sekolah
  • Orang tua
  • Masyarakat sekitar sekolah
  • Dinas terkait
  • Pemerintah daerah

Faktor abiotik yang ada disekolah antara lain:

  • Keuangan
  • Sarana dan prasarana
  • Lingkungan alam

Sumber daya jika dikelola dengan tepat akan dapat meningkatkan kualitas Pendidikan di sekolah.

Pendekatan yang digunakan untuk mengelola sumber daya, yaitu:

  • Pendekatan yang berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Approach)
  • Pendekatan ini memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak berfungsi dengan baik.
  • Pendekatan berbasis kekuatan/ASET (Asset-Based Approach)
  • Pendekatan ini memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan baik, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

Green & Haines (2010) menjelaskan kecenderungan cara pandang yang menggunakan
pendekatan berbasis kekurangan dengan pendekatan berbasis aset

Pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development)

Asset-Based Community Development (ABCD) yang selanjutnya disebut dengan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) yang menekankan pada nilai, prinsip dan cara berpikir mengenai dunia. Pendekatan ini menekankan dan mendorong komunitas untuk dapat memberdayakan asset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari asset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna. PKBA menekankan pada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan/potensi yang ada dalam diri mereka sendiri.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa "pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah seorang yang mampu menjadikan sumber daya di lingkungan sekitarnya (kodrat alam dan kodrat zaman) menjadi bermanfaat dan dapat digunakan sebagai aset positif dalam menunjang proses pembelajaran dan mendorong transformasi Pendidikan dalam mewujudkan merdeka belajar bagi murid ataupun guru".

" Dalam implementasinya di dalam kelas, sekolah dan masyarakat sekitar sekolah, kita harus berkolaborasi dengan komunitas sekolah terkait sumber daya yang ada, memahami apa saja aset yang dimiliki, mengoptimalkan pengelolaan aset dan meningkatkan keaktifan, kreativitas, percaya diri, kemerdekaan murid sehingga potensi yang dimiliki dapat berkembang secara optimal".

Pemetaan 7 Aset (Modal) 

Dari beberapa sumber daya (aset) yang ada di sekolah tentunya memiliki kontribusi dan hubungan dalam membantu proses pembelajaran murid menjadi berkualitas jika semua sumber daya dikelola secara tepat. Sumber daya/aset tersebut antara lain:

1. Modal Manusia

  • Kepala sekolah Pendidikan S2 dan bersertifikat pendidik
  • Guru Pendidikan S1 dan S2, 95 % bersertifikat pendidik (mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif serta berpihak pada murid akan mampu mendorong tumbuh kembang murid dalam menggali potensi yang ada dalam dirinya)
  • Tenaga kependidikan dengan pendidikan S1, D3, SMA
  • Siswa dengan karakteristik yang beragam
  • Komite dan wali murid dengan latar belakang Pendidikan, sosial, ekonomi yang heterogen
  • Pengawas sekolah yang berlatar belakang dari guru atau kepala sekolah bersertifikat pendidi

2. Modal Fisik

  • Sarana dan prasarana yang memadai baik di kelas, lingkungan sekolah, lab/bengkel akan menunjang proses pembelajaran murid menjadi efektif

3. Modal Politik

  • Keikutsertaan guru dalam MGMP/IGI/PGRI akan membantu meningkatkan kompetensi guru yang nantinya berimbas pada kualitas pembelajaran
  • Bantuan tunjangan (PIP) dari anggota DPR untuk murid yang tidak mampu juga dapat membantu semangat belajar
  • Kolaborasi dengan kecamatan dan kepala desa terkait untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

4. Modal Finansial

  • BOS, BPOPP, Uang Komite, koperasi sekolah dapat membantu operasional sekolah

5. Modal Lingkungan/Alam

  • Laut, Pasar desa, Pelabuhan Perikanan Nusantara, Sentra industri ikan pindang, Hutan industri rakyat. Semua modal lingkungan ini dapat menjadi media belajar murid dengan mudah dan nyaman belajar di luar kelas.                    

6. Modal Sosial

  • Kerja sama dengan TNI AL, Polairut, BNN, Puskesmas, POLRI, serta dukungan masyarakat dapat menjadi sumber belajar murid

7. Modal Agama dan Budaya

  • Adanya TPA/TPQ di setiap dusunnya, adanya tokoh agama dan budaya di sekitar sekolah sangat membantu murid dalam meningkatkan keimanan dengan memberikan tauziah setiap ada kegiatan keagamaan di sekolah. Serta adanya lebaran ketupat dan larung sembonyo mengajarkan murid melestarikan budaya.

Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak!

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun