Mohon tunggu...
Drs. Pudjogati
Drs. Pudjogati Mohon Tunggu... Guru - Sastrawan, Psikiater Jawa, Guru SDN Sumurcinde II Soko, Tuban.

Jer Basuki Mawa Beya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Covid-19 dan Setumpuk Harapan

27 April 2020   08:20 Diperbarui: 27 April 2020   08:24 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Coronavirus Covid -19 telah merambah di 210 negara . Kedatangannya mendadak , mengejutkan dan begitu masif.Membuat gagap semua penduduk bumi. Berbagai hal dilakukan  dalam menyikapinya.

Ada yang mengisolasi daerah bahkan negaranya. Ada yang mengharuskan lock down ,jaga jarak , dan pembatasan- pembatasan sosial lainnya.

Coronavirus Covid-19 adalah wujud globalisasi yang tak pernah terpikirkan orang sebelumnya. Dulu orang memprediksi dampak globalisasi di bidang ekonomi ,pasar bebas , pergaulan dan segala implikasinya. Hingga banyak negara siap- siap menyongsongnya.

Ada negara yang sangking pedenya ,berikrar akan jadi raksasa globalisasi , ada pula yang miris karena hanya mampu jadi penonton . Namun... semudah membalikan tangan . Kini semua hancur berantakan karena makhluk kecil "Si Coronavirus Covid -19".

Negara adidaya Amerika  pun tak berdaya. Negara paling bersih sampai yang paling kumuh semua kelabakan . Indonesia pun menyikapi virus ini sebagai ' Bencana Nasional

Mau kiamatkah jagat ini?

Saudara ,percayalah !! Bagi bangsa manusia yang disebut sebagai Khalifah di bumi , tentu atas segala ijin- Nya , sudah dibekali berbagai hal.

Untuk menghadapi segala permasalahan dari jaman ke jaman. Jangan -jangan  Corona ini juga salah satu masalah sekaligus bekal untuk mengatasi masalah yang sudah memberatkan bumi di abad  belakangan  ini..?. Mari kita berpositif thinking saja !  

Bolehkan...? Kita beranggapan bahwa, corona  sebagai pintu gerbang pembuka Peradaban Baru bagi umat manusia. Suatu peradaban yang sudah terbentuk ,berpola dan berubah- ubah sejak jaman mbah Adam sampai kini. Dan kiranya akan terus berubah

Kini corona datang membalikkan semua rencana manusia .Rencana yang melulu berorentasi kebendaan . Program yang jauh rasa kemanusian dari manusia itu sendiri.

Manusia menghamba pada wujud materi.Merendahkan nilai dirinya jauh di bawah benda yang setiap hari dicarinya

Dengan Corona membukakan mata kepala ,  telinga sekaligus hati kita. Saatnya manusia membuka  rasanya.   Rasa Manusia . Bahu membahu lintas daerah bahkan negara untuk memerangi corona. 

Satu misi kemanusiaan  'menyelamatkan manusia .  Semua program harus direposisikan dan direfokuskan pada penyelamatan kesehatan dan pangan sebagai kebutuhan dan pilar dasar hidup manusia.

Kini manusia dingertikan bahwa pendidikan adalah  tanggung jawab pribadi ,orang tua disamping guru.  Orang ditunjukan betapa pentingnya solidaritas ,saling menolong, saling menghargai . 

Betapa pentingnya membatasi diri dalam segala hal. Kembali ke rumah mengokohkan keluarga sebagai tonggak kehidupan.Tidak melulu mencari yang tak pernah selesai.

Saatnya manusia harus adaptip dengan semua keadaan . Memang kita sudah dan sedang memasuki hal ini. Bagaemana mencari makan, belajar,  bekerja , bersosialisasi dari rumah ?.Bagaemana bekerja diera digital.

Manusia betul -betul kembali pada Jati Diri . Semua bekerja berjalan alami untuk sama- sama satu tujuan . Bagaemana relawan bermunculan. Simpati terhadap yang  terdampak mengalir donasi tanpa komando.

Di penjuru negri lahir ide kreatif yang menghasilkan sesuatu untuk adaptik menghadapi keadaan.Kita pasti punya Anti Bodi dan Imunitas dalam megarungi perubahan dari sananya.    Pasti !!!

Keadaan-keadaan  inilah yang mencirikan lahirnya Peradaban Baru bagi kehidupan manusia( Prof DR Renaldi Gazali )

Saya yakin semakin hari corona semakin diakrabi tidak harus ditakuti dg jalan diikhtiari lahir batin  yang terus menerus  agar corona cepat berakhir. 

Kita cepat menemukan era yang disebut  Jaman Kencana Rukmi .Seperti apa yang sering 'didhawuhkan 'para dalang ' Semoga.

Oleh: Drs _Pudjogati
(Guru SDN Sumurcinde 02. Soko, Tuban )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun