Dengan Corona membukakan mata kepala ,  telinga sekaligus hati kita. Saatnya manusia membuka  rasanya.  Rasa Manusia . Bahu membahu lintas daerah bahkan negara untuk memerangi corona.Â
Satu misi kemanusiaan  'menyelamatkan manusia .  Semua program harus direposisikan dan direfokuskan pada penyelamatan kesehatan dan pangan sebagai kebutuhan dan pilar dasar hidup manusia.
Kini manusia dingertikan bahwa pendidikan adalah  tanggung jawab pribadi ,orang tua disamping guru.  Orang ditunjukan betapa pentingnya solidaritas ,saling menolong, saling menghargai .Â
Betapa pentingnya membatasi diri dalam segala hal. Kembali ke rumah mengokohkan keluarga sebagai tonggak kehidupan.Tidak melulu mencari yang tak pernah selesai.
Saatnya manusia harus adaptip dengan semua keadaan . Memang kita sudah dan sedang memasuki hal ini. Bagaemana mencari makan, belajar, Â bekerja , bersosialisasi dari rumah ?.Bagaemana bekerja diera digital.
Manusia betul -betul kembali pada Jati Diri . Semua bekerja berjalan alami untuk sama- sama satu tujuan . Bagaemana relawan bermunculan. Simpati terhadap yang  terdampak mengalir donasi tanpa komando.
Di penjuru negri lahir ide kreatif yang menghasilkan sesuatu untuk adaptik menghadapi keadaan.Kita pasti punya Anti Bodi dan Imunitas dalam megarungi perubahan dari sananya. Â Â Pasti !!!
Keadaan-keadaan  inilah yang mencirikan lahirnya Peradaban Baru bagi kehidupan manusia( Prof DR Renaldi Gazali )
Saya yakin semakin hari corona semakin diakrabi tidak harus ditakuti dg jalan diikhtiari lahir batin  yang terus menerus  agar corona cepat berakhir.Â
Kita cepat menemukan era yang disebut  Jaman Kencana Rukmi .Seperti apa yang sering 'didhawuhkan 'para dalang ' Semoga.
Oleh: Drs _Pudjogati
(Guru SDN Sumurcinde 02. Soko, Tuban )