3. "dan bertakwalah kepada Allah, allah mengajarmu, dan Allah Maha megetahui segala sesuatu". Filter moral yang membatasi akuntan dengan prilaku buruk seperti penipuan, penggelapan, penyuapan hingga korupsi adalah tingkat rasa takut kepada Allah dan hari akhir.
Perilaku tidak etis adalah tindakan yang tidak sesuai dengan aturan, hukum dan moral. Karakter pribadi yang individual, materialis dan kapitalis mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal negative tanpa memikirkan dampak atas perbuatannya, maraknya skandal yang terjadi dalam bidang akuntan akan dapat menimbulkan krisis etis profesional, hal tersebut menjadikan profesionalisme dan perilaku etis dalam suatu profesi di pertanyakan oleh masyarakat. Oleh karena itu Keberadaan pendidikan etika memiliki peranan penting dalam perkembangan profesi di bidang akuntansi, karena hal yang mempengaruhi seseorang berlaku etis adalah lingkungan dunia pendidikan, oleh karena itu, calon akuntan atau mahasiswa akuntansi perlu diberi pemahaman yang cukup terhadap masalah-masalah etika bisnis dan etika profesi yang akan mereka hadapi. Pendidikan etika akuntansi menerapkan bahwa sebagai individu harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan.
Etika sering juga disebut moral akhlak, budi pekerti adalah sifat dan wilayah moral, mental, jiwa, hati nurani yang merupakan pedoman perilaku yang ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia. Islam mengatur tiga aspek yaitu aqidah, syariah dan akhlak. Ketiga aspek tersebut haruslah ada dalam setiap diri muslim, berjalan beriringan dan saling menguatkan satu sama lain. Ajaran islam sangat menekankan ketaatan kode etik dan moral dalam perilaku manusia. Prinsip moral dan kode etik berulang kali ditekankan di dalam Al-Qur’an. Selain itu ada banyak ajaran Nabi SAW yang meliputi nilai-nilai moral, etika dan prinsip-prinsip.
Kesimpulannya, didalam bisnis melibatkan berbagai profesional sebagai penggerak bisnis tersebut salah satu nya profesi akuntan. Akuntan bertugas sebagai penyedia informasi mengenai keuangan perusahaan agar nanti digunakan sebagai pengambilan keputusan. Jadi, kenapa seorang akuntan juga perlu memahami etika bisnis? karna aktivitas profesi akuntan tidak terlepas dari aktivitas bisnis yang menuntut mereka untuk bekerja secara profesionalitas sehingga selain harus memahami dan menerapkan Etika Profesi, mereka juga harus memahami dan menerapkan Etika dalam bisnis. Lalu bagaimana dengan mahasiswa Akuntansi? Mahasiswa akuntansi merupakan orang-orang yang akan menjalani profesi akuntan kelak, jika kurangnya perhatian terhadap bidang etika dan pelanggaran etis sejak dini, maka hal tersebut akan merusak profesi akuntan dimasa yang akan datang. Untuk membuktikan bahwa profesi akuntan merupakan profesi yang memiliki etika tinggi dan mampu bekerja tanpa berpihak untuk kepentingan satu pihak saja, mahasiwa akuntansi atau calon akuntan perlu memahami etika profesi akuntan sejak dini dan juga harus dapat bersikap profesional.
Sekian dari saya lebih dan kurang mohon maaf,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Daftar pustaka :
Budiman, Septian Arief. (2018) “Analisis Etika Profesi Akuntansi Perspektif Al-Qur’an” dalam Jurnal Ilmiah Akuntansi Universitas Pamulang.
Martandi, Indiana Farid dan Sri Suranta (2006) “Persepsi Akuntan, Mahasiswa Akuntansi dan Karyawan Bagian Akuntansi dipandang dari segi Gender Terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi (studi di wilayah Surakarta)” dalam Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.
Matondang, Zulaika (2015) “Etika Profesi Akuntansi Dalam Perspektif Islam” Dalam Al-Masharif Jurnal Ilmu Ekonomi dan Keislaman. Vol. 3, No. 2
Putri, Regina Ekha (2009) “Pendidikan Etika Profesi Akuntansi Terhadap Sikap Mahasiswa Pada Tanggung Jawab Sosial Perusahaan” dalam oldsite.gunadarma.ac.id