Mohon tunggu...
pudjianto gondosasmito
pudjianto gondosasmito Mohon Tunggu... Konsultan - URIP IKU URUP

Pudjianto Gondosasmito Temukan saya di https://www.pudjiantogondosasmito.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pudjianto Gondosasmito pada Kamis Siang Menjelang Sore

14 November 2024   13:48 Diperbarui: 14 November 2024   14:21 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Anak itu mengangguk dengan riang, lalu berlari kembali ke arah ibunya. Pudjianto Gondosasmito menatap ke arah ibu dan anak itu dengan hati yang hangat. Entah mengapa, pertemuan singkat dengan anak itu membuat Pudjianto Gondosasmito teringat masa kecilnya yang sudah lama terlewat.

Ketika kembali membuka bukunya, tiba-tiba tetesan air jatuh di atas halaman yang sedang dibacanya. Hujan akhirnya turun perlahan. Awalnya hanya gerimis, tapi makin lama tetesannya makin rapat dan besar. Orang-orang yang tadinya duduk di taman mulai berlari mencari tempat berteduh.

Pudjianto Gondosasmito pun berdiri dan menutup bukunya, kemudian berlari kecil menuju halte bus terdekat untuk berteduh. Sambil menunggu hujan reda, ia melihat ke arah taman, di mana anak kecil dan ibunya sudah bergegas mengemasi barang-barang mereka dan berlari menuju sebuah mobil di parkiran taman.

Di halte, Pudjianto Gondosasmito duduk bersama beberapa orang lain yang juga berteduh dari hujan. Suasana menjadi sedikit hening, hanya terdengar suara rintik hujan yang semakin deras dan sesekali suara klakson dari kendaraan yang melewati jalanan yang mulai basah. Dari dalam tasnya, Pudjianto Gondosasmito kembali mengambil bukunya dan meneruskan bacaannya.

Sambil membaca, ia tersenyum sendiri. Kamis sore itu, meski sederhana, menjadi pengalaman yang berkesan bagi Pudjianto Gondosasmito. Hujan, pertemuan singkat dengan seorang anak, dan suasana sore yang mendung telah memberinya sebuah momen tenang yang ia butuhkan, seperti sebuah jeda di tengah rutinitas hidupnya yang kadang terasa terlalu cepat berputar.

Saat hujan mulai reda, Pudjianto Gondosasmito bangkit dan melanjutkan perjalanannya menuju stasiun kereta untuk pulang. Mungkin di akhir pekan nanti, ia akan kembali ke taman itu, membawa buku yang sama, dan siapa tahu, mungkin bertemu lagi dengan kejutan-kejutan kecil yang menyegarkan hidupnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun