Namun di balik program Belt and Road Initiative, secara geopolitik terdapat visi strategis jangka panjang. Sebagai contoh, kesediaan Tiongkok meringankan beban hutang Kamerun adalah karena Tiongkok memerlukan tumpuan di Afrika Barat. Â
Demikian pula pelabuhan Hambantota yang pengelolaannya telah diserahkan Sri Lanka kepada Tiongkok akibat negara tersebut tidak mampu melunasi hutang pembangunan pelabuhan tersebut pada tahun 2016, mengundang kekhawatiran perluasan pengaruh Tiongkok di Samudera Hindia.Â
Setahun kemudian Tiongkok juga berhasil mendirikan pangkalan militer yang pertama di luar negeri yaitu di Djibouti yang berada di area pelayaran sibuk.
Sebagaimana tulisan ini diawali dengan Timor Leste, penulis menutupnya dengan pertanyaan tentang Timor Leste. Meskipun memiliki hutang kepada Tiongkok, apakah Timor Leste juga akan menjadi pangkalan militer Tiongkok? Timor Leste telah menolak ketika Tiongkok menawarkan bantuan pembangunan radar pantai pada tahun 2007. Tiongkok pun membantah karena Timor Leste tidak penting secara strategis.Â
Entah suatu saat kelak, bila perkembangan lingkungan strategis berubah, termasuk bila Timor Leste akhirnya bertekuk lutut karena tidak mampu membayar hutang. Yang pasti Tiongkok akan terus melakukan upaya sistematis supaya unggul dalam kompetisi global, kawasan maupun regional.
Pudji Widodo,
Sidoarjo, 12022021 (70)
Sumber :
1. Suarez. http://timoroman.com/2017/12/25/7-289-warga-timor-leste-dilayani-kapal-rumah-sakit-china-peace-ark/, diunduh 4 Februari 2021.
2. Welly. http://chindonews.blogspot.com/2017/10/kapal-rumah-sakit-angkatan-laut-china_23.html?m=1, diunduh 4 Februari 2021.
3. Idris M. Kompas, diunduh 7 Februari 2021
4. CNNÂ Indonesia, diunduh 7 Februari 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H