Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pelayanan Kesehatan Primer di kawasan DPTK dan Format Baru Operasi Bakti TNI AL

22 Desember 2020   05:35 Diperbarui: 23 Desember 2020   00:17 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti pada Opsbak SBJ lainnya, untuk melaksanakan pelayanan kesehatan, satgas menyertakan para dokter spesialis, baik bedah umum, urologi, bedah plastik, penyakit dalam, anak, kebidanan kandungan, anestesi, THT, mata, patologi klinik, radiologi dan dokter gigi spesialis bedah mulut. 

Selain dilaksanakan oleh personel Kesehatan TNI AL, opsbak SBJ LXIII juga diperkuat para dokter spesialis dan PPDS Unair. Opsbak SBJ juga melaksanakan pembangunan dan rehabilitasi sarana prasarana di daerah tugas.

Dari 3 lokasi kegiatan jumlah pasien yang mendapat pelayanan adalah 2828 orang. Dari seluruh oasien tersebut, terdapat 482 kasus pasien yang memerlukan tindakan operasi, namun yang memenuhi syarat dan bisa dilakukan operasi adalah 432 kasus (44 kasus hernia, 42 kasus tumor dengan penyulit, 4 kasus struma, 18 kasus bibir sumbing, 83 operasi katarak mata, 84 operasi selaput mata pterigium, 7 kasus THT, 2 kasus kebidanan kandungan, 177 kasus bedah minor termasuk khitan). 

Di P. Mutus satgas  membantu persalinan operasi sesar seorang ibu yang seharusnya sesuai hasil Ante Natal Care dijadwalkan operasi di RSUD Waisai. Dalam perjalanan kembali ke Surabaya, sebelum singgah di Sorong, KRI dr. Soeharso juga harus mengevakuasi pasien  bayi prematur dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ke RS dr. Soetomo Surabaya. 

Setahun kemudian dalam rangka Sail Tomini 2015 dilaksanakan Opsbak SBJ LXIV dengan kapal yang sama. Satgas SBJ LXIV memberi pelayanan di wilayah Kabupaten Tolitoli, P. Marore Kabupaten Sangihe, Kabupaten Boalemo, Tinombo Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Banggai Laut. 

Jumlah pasien yang dilayani di 6 daerah tersebut total 10.413 pasien dari 5825 yang direncanakan. Adapun jumlah pasien yang mendapat tindajan operasi adalah 433 otang (75 kasus bedah umum termasuk hernia; struma; prostat,70 kasus nibir dan langit langit sumbing. 256 kasus operasi katarak, 16 kasus kebidanan kandungan). Juga tercatat 859 anak mendapat layanan khitan dan operasi kecil 255 kasus.

Dua orang pasien di P. Marore yang setelah menjalani operasi prostat dan struma di KRI dr. Soeharso harus melanjutkan perawatan pemulihan di RSUD Tahuna yang tidak bisa dilaksanakan di Puskesmas Marore. 

Oleh karena KRI dr. Soeharso 990 dari Marore akan melanjutkan ke Gorontalo, maka di tengah laut pasien harus dipindah dari KRI Soeharso ke Kapal Angkatan laut (KAL) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tahuna  yang akan membawa pasien tersebut ke RSUD Tahuna. Sebelum meninggalkan Pulau Marore,  Satgaskes TNI AL menghibahkan tabung oksigen 500 liter. kepada puskesmas setempat.

Penulis bersama bidan PNS TNI AL dan personel Philippines Marine Corps dalam Operasi Bakti SBJ LXIV/2015 di P. Marore Sulut.
Penulis bersama bidan PNS TNI AL dan personel Philippines Marine Corps dalam Operasi Bakti SBJ LXIV/2015 di P. Marore Sulut.
Meskipun tidak sesulit warga di daerah perbatasan dan pulau terdepan wilayah Indonesia, di Pulau Bawean yang  secara administrasi di bawah Kabupaten Gresik Jatim, warganya pun harus mengalami kendala saat karena sakitnya harus di rujuk ke faskes yang lebih lengkap. 

Warga Pulau Bawean pun baru mendapat fasilitas kesehatan rumah sakit pada tahun 2016 untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan di pulau tersebut . Pada tahun 2016 Koarmatim melaksanakan bakti sosial operasi katarak di rumah sakit yang baru dibangun tersebut.

Pada tahun 2016, setelah menyelesaikan misi bantuan kesehatan Kemhan RI di Timor Leste dengan KRI dr. Soeharso 990, Puskes TNI melanjutkan pelayanan  ke pulau pulau Lakor, Moa, Leti, Kisar, Wetar dan Liran. Enam pulau ini merupakan wilayah  Kabupaten Maluku Barat Daya yang berbatasan dengan Timor Leste. 

Hal ini mengingatkan penulis pada tahun 1995 saat mengurus evakuasi medis seorang Komandan Pos TNI AL (Posal) di P. Romang ke Dili Timor Timur. Komandan Posal Romang yang menderita malaria tersebut akhirnya dirawat di RS Wira Husada Denkes Korem Wira Dharma Dili.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun