Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Warta Duka Menjelang Senja dan Bara di Kivu Utara

26 September 2020   21:26 Diperbarui: 26 September 2020   21:32 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto penulis bersama staf medis Rumah Sakit Umum kota Beni, Kivu Utara Repubik Demokratik Kongo, dokpri)

Beberapa individu bersenjata laras panjang AK sering dijumpai tiba-tiba muncul dari pinggir jalan, sulit membedakan apakah milisi atau tentara reguler FARDC karena mereka sering tanpa identitas. Lambaian tangan mereka adalah gestur yang harus cepat dimaknai.

Tanpa mengurangi kecepatan konvoi kendaraan dan tetap menjaga kewaspadaan, maka lagi-lagi lemparan kemasan roti jatah logistik PBB menjadi model pendekatan membangun komunikasi.

Memberikan pakaian kepada anak dan remaja, membantu alat olah raga dan buku, mendukung air bersih saat terjadi KLB Diare dan memperbaiki tempat ibadah adalah beberapa kegiatan lain yang dilakukan Indoengcoy di setiap lokasi TOB. Kegiatan bernuansa Civic Mission di luar tugas pokok ini barangkali yang membuat iring-iringan warga lokal di pinggir jalan mengucungkan ibu jari dan meneriakkan "Indo good" kepada kendaraan Indoengcoy yang sedang melintasi mereka.

Itulah sedikit kebaikan yang kami bagikan kepada warga Kongo sampai Indoengcoy XX-B mengakhiri tugas, tak pernah sekalipun kami mengalami resistensi dengan masyarakat sampai diganti kontingen berikutnya.

Bukan hanya perjalanan dalam kolone beberapa kendaraan, namun truk tangki air dan mobil pengantar logistik makan siang yang berjalan sendirian dari kamp Madiba menuju lapter Mavivi tak pernah sekalipun mengalami gangguan yang membayakan personel dan material Indoengcoy Garuda XX-B.

Berpartisipasi sejak tahun 2003 dalam misi perdamaian PBB di Kongo (MONUC) sampai tahun 2019 (GarudaXX-A sampai Garuda XX-Q), Kontingen Indonesia tidak pernah mengalami kerugian personel akibat kontak tembak dengan pihak yang bertikai.

Selama itu Indoengcoy telah tiga kali pindah COB dari Provinsi Ituri (COB Bunia), COB Dungu di Provinsi Haut Uele , dilanjutkan di lokasi Provinsi yang paling panas, di Kivu Utara (COB Beni).

Sampai akhirnya datang berita yang mengejutkan ketika pada tanggal 24 Juni 2020, salah seorang personel Kontingen Indonesia Serma Rama Wahyudi gugur di Halulu, 20 km dari kota Beni. Penulis membayangkan sore hari setelah jam kerja selesai, beriringan mobil Indoengcoy meninggalkan lapter Mavivi dan kembali menuju TOB Beni.

Sama seperti itulah saat Serma Rama Wahyudi kembali dari melaksanakan dukungan logistik untuk tim yang bertugas memperbaiki jembatan di Halulu, di tengah perjalanan menuju Beni, tim Serma Rama Wahyudi meskipun dikawal 2 unit APC Malawi Battalion diserang milisi Allied Democratic Force (ADF).  

Provinsi Kivu Utara merupakan daerah yang tidak stabil dan sejak tahun 1998 merupakan flashpoint konflik bersenjata. Namun hingga akhir penugasan Kontingen Indonesia tidak pernah mendapat gangguan dari para milisi yang terlibat konflik bersenjata, di sisi lain RSAI Batt beberapa kali mengalami kontak senjata dengan milisi saat melaksanakan patroli rutin.

Harapan munculnya perdamaian tak kunjung datang, perkembangan konflik di wilayah ini bukan bertambah baik setelah bertahun-tahun rotasi penugasan Indoengcoy. Hal ini terbukti di wilayah Beni terjadi 350 sampai 450 orang terbunuh dari Oktober 2014 sampai Juni 2015 <1>.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun