Hasil uji pemeriksaan kesehatan pada aspek gigi menggambarkan derajat status kesehatan gigi yang ditentukan pada skala dengan kode G-1 sampai G-4. Prajurit TNI AL yang berkualifikasi khusus ( Detasemen Jalamangkara, Intai para amfbi, komando pasukan katak, Penyelam, Awak pesawat terbang) mutlak harus memiliki status samapta gigi kualifikasi G-1.
Bila ditemukan kelainan pada saat urikkes, sehingga status samapta giginya lebih buruk dari G-1, harus segera mendapat perawatan agar pulih dan selalu siap melaksanakan tugas operasi.
Sebagaimana kita ketahui, para prajurit tersebut memang disiapkan untuk melaksanakan tugas yang membuat mereka terpapar lingkungan dengan tekanan atmosfer hiperbarik maupun hipobarik. Lingkungan tugas mereka tidak memberi toleransi adanya gangguan kesehatan gigi.
Pentingnya status kesehatan gigi mulut pernah penulis alami saat bertugas di Timor Timur. Suatu hari pada tahun 1996, menjelang sore seorang prajurit Batalyon Teritorial yang pos komando taktisnya (poskotis) di wilayah Kabupaten Manatuto datang berobat ke klinik Pangkalan TNI AL (Lanal Dili), tempat saya bertugas dengan keluhan sakit gigi.
Dia tidak mengetahui bahwa Lanal Dili tidak dilengkapi dental unit, yang penting begitu dia menemukan fasilitas kesehatan TNI dia mengarahkan mobil truk proyek yang dia tumpangi berhenti di situ.
Menyadari bahwa yang bersangkutan tidak mungkin terlalu lama meninggalkan wilayah tugasnya, prajurit tersebut segera saya berikan pengantar ke Polikkinik Denkesyah Dili yang memiliki dokter gigi jaga. Disanalah problem gangren giginya diatasi.
Sama halnya seperti prajurit TNI, para atlet partisipan multieven olahraga seyogyanya memiliki status kesehatan yang paripurna pada semua aspek, termasuk kesehatan gigi mulutnya.
Para prajurit satuan khusus TNI wajib menjalani pemeriksaan kesehatan umum, anggota gerak atas dan bawah, fungsi indera pendengaran dengan audiometri, fungsi indera penglihatan, status kesehatan gigi mulut dan status kesehatan jiwa.
Selain pemeriksaan tersebut masih ditambah dengan uji ergometri untuk mengetahui kemampuan kardiovaskuler dan kapasitas VO2max, spirometri untuk menguji fungsi paru, dynamometri untuk menguji kemampuan otot serta tes toleransi oksigen dalam chamber hiperbarik.
Maka demikian pula para atlet yang membela nama negara bangsa, perlu dipersiapkan agar status kesehatannya paripurna termasuk kesehatan giginya.