Karena nyeri giginya belum mereda, saya menyarankan agar MT membawa sang atlet ke IGD rumah sakit terdekat. Saya percaya dokter jaga IGD pasti akan mengkonsulkan ke dokter gigi konsultan jaga.
MT, atlet dan Liaison Officer (LO) lebih dahulu tiba di IGD rumah sakit karena jarak hotel Manila Prince ke Medical City Hospital di kawasan Ortegas bisa ditempuh dengan mobil dalam waktu hanya 15 menit.
Berbeda dengan saya yang berjanji membantu proses berobat dengan ikut hadir ke rumah sakit tersebut, saya memerlukan waktu 1,5 jam bukan hanya karena jauh, tapi juga macetnya minta ampun.
Tidak perlu pergi ke Filipina untuk membuktikan parahnya kemacetan lalu lintas Manila. Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) baru saja merilis Update of the Asian Development Outlook edisi September 2019.
Dalam laporan itu, telah diteliti 278 kota dan terungkap kota yang paling macet di antara 45 negara anggota ADB. Jakarta ada di posisi 17 dari 24 kota sampel dengan populasi lebih dari 5 juta penduduk. Kemacetan di Jakarta lebih tinggi dari kota Singapura, Karachi, Surabaya, Hong Kong, Ahmedabad, Lahore, dan Taipei.
Dan peringkat pertama kota paling macet diantara 45 negara anggota ADB adalah Manila (finance.detik.com, 3/10/2019). Maka seandainya sang atlet satu mobil bersama saya, tentu makin lengkap penderitaannya.
Semoga setelah kembali ke Tanah Air yang bersangkutan melanjutkan berobat supaya tertangani apakah betul caries dentis ataukah ada infeksi jaringan penyangga giginya. Selanjutnya status kesehatan gigi mulutnya pada tingkat samapta gigi (dental fitness) terbaik.
Samapta Gigi
Sakit gigi salah satu atlet Indonesia pada SEA Games 2019 Filipina mengingatkan saya kepada program samapta gigi (dental fitness) prajurit TNI AL.
Samapta gigi adalah kondisi kesehatan gigi dan mulut yang optimal dari seseorang yang telah mendapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut melalui program tertentu akan bebas dari penyakit gigi dan mulut dalam jangka waktu paling sedikit 6 bulan.
Di lingkungan TNI, program pemeriksaan samapta gigi dapat dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan rutin berkala prajurit.