Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Waduh Ayah, Pramuka Tuh Membosankan"

14 Agustus 2018   12:15 Diperbarui: 14 Agustus 2018   12:34 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saya yakin bukan hanya anak saya saja yang merasakan, tapi juga jutaan remaja yang lain yang berpendapat pramuka kalah menarik dibanding kegiatan lain. Tantangannya adalah bagaimana membuat kegiatan lain terintegrasi dalam aktifitas kepramukaan. Berat memang, apalagi di era milenial ini. Tapi bukan berarti tak bisa.

Mengambil polanya almarhum Pak Gatot,  mengapa tidak  dicoba mengajak peserta didik hunting fotografi, bukankah anak-anak sebagian besar adalah pengguna HP smartphone.

Aktifitas penelusuran jejak yang sudah jadul, dilaksanakan dengan mengajak peserta didik menyusuri kawasan bersejarah dan memacu cinta tanah air dengan rutin mengunjungi museum. Meskipun perlu dan penting, tidak selalu cinta tanah air dibangun dengan mengenalkan pengorbanan pahlawan di medan perang.

Sekali-kali bawalah berkunjunglah ke museum Bank, biar anak-anak tahu bagaimana bangsa ini mewujudkan kedaulatan negerinya dengan mempunyai mata uang sendiri dan mencetak ORI, Oeang Repoeblik Indonesia. Perang yang relevan di jaman ini diantaranya adalah perang melawan plastik, mengapa tidak mencoba membuat bank sampah di gugus depan pramuka sekolah, dengan itu anak-anak dapat membeayai kegiatan tanpa tergantung kepada dana operasional sekolah dan orangtua. 

Di tengah beratnya tantangan pembinaan dan pendidikan generasi muda sekarang, saya tidak meragukan potensi strategis pramuka untuk menyumbang peran mengelola anak muda sebagai bonus demografi.

Banyak organisasi, lembaga apalagi parpol yang ingin berkiprah membangun negeri ini melalui jalur pembinaan generasi muda sebagai kader-kadernya. Sayangnya pola pembinaan lebih bernuansa tujuan politik identitas. Maka membangun spirit kebangsaan, mengatasi ancaman diintegrasi bangsa dan meghargai kebhinekaan, menumbuhkan semangat kemandirian serta mengatasi rongrongan pelemahan generasi muda dari pihak asing sebagai stategi perang modern adalah tantangan besar Gerakan Pramuka Indonesia.

Semoga gerakan pramuka benar-benar dapat menjadi sarana pembentukan karakter generasi muda bangsa, jangan sampai ada yang  menggunakannya sebagai kendaraan politik untuk sasaran jangka pendek menjadi penguasa.

Selamat memperingati Hari Pramuka, jadilah Pandu Ibu Pertiwi kita.

Salam Pramuka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun