Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Memori di Kota Dili, Menyembuhkan Luka dan Merajut Damai

17 Juli 2018   16:45 Diperbarui: 17 Juli 2018   20:05 2813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca arsip Kompas juga mengingatkan saya pada akhir Agustus 1999, lima bulan setelah saya meninggalkan pelabuhan Dili. Saat itu saya sedang melihat stasiun TV yang memberitakan detik-detik terakhir bendera merah putih berkibar di Bumi Lorosae.

Ada perasaan tidak nyaman, sedih, mungkin juga kecewa meskipun tidak seekspresif kekecewaan para veteran yang tinggal di perumahan veteran di Jakarta yang beramai-ramai membakar piagam penghargaan dan satyalencana seroja miliknya.

Membaca arsip Kompas 16 Juli 1976 juga sekaligus mengingatkan saat ayah saya sebagai anggota TNI sejak Desember 1975 mendapat tugas membantu mewujudkan keinginan sebagian rakyat Timor Timur yang ingin bergabung dengan Republik Indonesia. Setahun kemudian ayah saya pulang dengan selamat dan bangga bisa melaksanakan tugas negara. 

Sebaliknya 22 tahun kemudian saya pulang dari Timor Timur dengan gamang: Apakah Bumi Timor Lorosae akan tetap dalam pangkuan Ibu Pertiwi Indonesia?

Pada akhirnya referendum menunjukkan hasil pemilih opsi merdeka yang memenangkan pemungutan suara.

Pada Januari sampai awal Pebruari 2016 saya mendapat kesempatan mengunjungi Dili. Seorang Ibu yang bersama rombongan saya mendapat kesempatan izin berziarah ke makam almarhum suaminya-seorang anggota TNI AL yang gugur dalam tugas dan dimakamkan di TMP di kota Baucau.

Di akhir kunjungan kami, panitia penyelenggara mengadakan farewel party, dan di antara undangan yang hadir ada perwira dengan jabatan Komandan Satuan Carabineri Polisi Timor Leste (semacam Brimob) berpangkat setara AKBP Polri.

Saat kami berjabatan tangan, Perwira Polisi Timor Leste ini mengingatkan kepada saya bahwa kami pernah bersama dalam satu kegiatan bakti sosial di Pulau Atauro dan bersama on board di KRI Kupang 582.

Waktu itu, dia Bintara Polri putra daerah yang berdinas di Polda Timor Timor dengan profesi perawat. Saya mengucapkan terima kasih kepadanya karena masih mengingat saya, juga minta maaf karena saya sudah lupa kepadanya.

Dari dokumentasi foto kegiatan di Timor Leste pada Pebruari 2016 saya tertarik mengamati foto situasi pelabuhan Dili yang saya ambil gambarnya dari geladak F kapal TNI AL KRI dr. Soeharso 990.

Tampak gambar gedung terminal penumpang umum, yang warna cat dindingnya kuning kusam masih sama seperti foto Tahun 1999, bedanya atap gedung yang menjulang mengambil model rumah tradisional Timor tampak sudah ditambal plastik di beberapa tempat karena berlubang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun