Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer. Pensiunan.

Ada bila berarti

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dirisak Ingatan

14 Agustus 2024   21:18 Diperbarui: 14 Agustus 2024   21:21 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di ruang hening lelaki menangis terisak-isak,
Merasa nuraninya selalu dirisak.
Teringat masa lalu yang pahit,
Kenangan membuat hatinya sakit.

Telah lama waktu berlalu,
Khianat seseorang tak terperi.
Serasa tertusuk sembilu,
Adakah obat hati yang nyeri?

Telah lama dia mencoba lupa,
Dalam doanya tak pernah alpa.
Agar marahnya kepada seseorang tidak meluap,
Dicobanya kesalahan tidak diungkap.

Dapatkah Memaafkan Lalu Melupakan?
Mengelola hati untuk memaafkan,
Tak perlu kesalahan dilupakan.
Agar kesalahan sama tidak dilakukan.

Masa akan terus berlalu,
Di hadapan Tuhan dia malu.
Lelaki mohon ampun dalam doa,
Karena dia pun penuh dosa.

Pudji Widodo,
Sidoarjo, 14082024 (180/128).

Sumber gambar : quotefancy.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun