Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer. Pensiunan.

Ada bila berarti

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Panci Pengungsi Gaza

18 Juni 2024   06:55 Diperbarui: 10 Juli 2024   08:15 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panci Pengungsi Gaza

Makin jarang tungku memanaskanku
Kerak makanan kering berbau
Jamur kuning memaksa tumbuh
Bukan kuning rempah bumbu.

Setahun lalu kuah dan rempah kutampung
Daging segar empuk menggunung
Maqluba dan Sumaqiyah diolah
Senyum anak-anak menunggu sumringah.

Yang kulihat kini wajah-wajah kuyu
Menatap asap mengepul bukan dari tungku.
Bau daging manusia terbakar mesiu
Sepuluh Zulhijah berlalu sendu

Tak ada domba untuk Idhul Adha
Namun tak pupus gelora jiwa
Bersama doa semesta
Merdeka untuk Palestina.

Pudji Widodo,
Sidoarjo, 18062024 (172/120).

Masyarakat Jalur Gaza melaksanakan salat Id di tengah reruntuhan hasil serangan Israel, Minggu (16/6/2024), sumber : kompas.tv
Masyarakat Jalur Gaza melaksanakan salat Id di tengah reruntuhan hasil serangan Israel, Minggu (16/6/2024), sumber : kompas.tv

Catatan :
Maqluba dan Sumaqiyah nama makanan khas Palestina
Sumber foto : kompas.com, kompas.tv

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun