Dunia Islam sedang digoncang lagi dengan isu SARA. Film kontroversial besutan pria keturunan Israel-Amerika, Sam Bacile menyebabkan keributan di Mesir dan Libya. Innocence of Muslim, film berdurasi pendek yang diunggah di You Tube beberapa waktu yang lalu itu menuai kritik di berbagai belahan dunia. Di Mesir dan Malaysia film ini sudah diblokir, namun di Indonesia masih bisa diakses. Hanya saja, ada pesan dari You Tube sebelum masuk ke konten videonya:
“The following content has been identified by You Tube community as being potentially offensive or inappropriate. Viewer discretion is advised.”
Berbagai media memberitakan bahwa film ini sangat melecehkan umat Islam dan menjelek-jelekkan Nabi Muhammad. Menurut AFP, film ini mengisahkan tentang kehidupan Nabi Muhammad yang dibumbui dengan tema pedofil dan homoseksualitas. Selain itu juga menggambarkan kehidupan umat Islam sebagai manusia tak bermoral dan sarat dengan kekerasan.
Menilik dari kesengajaannya film ini diunggah di internet, padahal banyak pihak menyatakan film ini tidak menarik sama sekali baik dari segi kostum yang amatiran maupun naskah yang sekenanya, diduga memang sengaja ditujukan untuk memancing emosi umat Islam. Seperti yang kita ketahui tentang unjuk rasa di Libya terkait film ini justru menewaskan Dubes AS untuk Libya, Christopher Stevens beserta 3 stafnya. Di Afghanistan, Lebanon, dan Sudan juga terjadi hal serupa, unjuk rasa yang berakibat pada korban jiwa.
Kalau dikaji lebih jauh, memang inilah targetan dari pembuat film yang didanai Yahudi ini. Jika umat Islam mulai terpancing emosinya, kemudian terjadi kekerasan atau tindak anarkhis, justru mengindikasikan bahwa film ini sukses besar. Ini akan menjadi celah bagi mereka untuk semakin meyakinkan pada dunia bahwa muslim memang anarkhis dan tidak berperikemanusiaan.
Boleh jadi, film ini dibuat semata untuk jebakan bagi umat Islam. Keimanan dan kesabaran sedang diuji, sementara di sisi lain umat Islam harus punya solusi yang tepat dan jitu tanpa harus menunjukkan sikap-sikap yang dinilai primordial oleh berbagai kalangan non muslim.
Untuk saudara-saudaraku seiman, jangan mudah terjatuh pada jebakan. Tetap waspada dan bertindaklah santun sesuai yang Rasulullah ajarkan. Sikapi persoalan semacam ini dengan elegan, tidak grusa-grusu. Menurut keterangan Menkominfo Tifatul Sembiring, Pemerintah RI sendiri sudah mengupayakan agar You Tube memblokir film ini. Namun, pemblokiran masih sementara karena hendak dikaji ulang oleh pihak You Tube, baru kemudian akan ditutup permanen di seluruh dunia. Upaya diplomasi melalui lembaga internasional dinilai lebih baik untuk menyelesaikan persoalan ini.
Rasulullah sendiri pernah bersabda, “Laa tagdhob!” Jangan suka marah.
Wahai saudaraku, kembalilah pada jiwa-jiwa yang tenang. Sikapi semua persoalan dengan arif, tanpa kekerasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H