Mohon tunggu...
Publikasi GMNI UNP
Publikasi GMNI UNP Mohon Tunggu... Lainnya - Kami adalah organisasi kepemudaan berideologi nasionalis dan berada di Sumatera Barat

Kami akan menurunkan artikel terkait kegiatan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Sumatera Barat, khususnya di komisariat selingkung Universitas Negeri Padang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perlunya Pemahaman Kemanusiaan terhadap Manusia

12 November 2022   19:09 Diperbarui: 12 November 2022   19:19 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Humanisme berasal dari kata "human" yang berarti manusia dan "isme" yang berarti paham atau aliran. Humanisme berarti aliran yang memiliki tujuan menghidupkan dan menciptakan rasa kemanusiaan dan kehidupan yang lebih baik.

Berdasarkan isi dari sila kedua Pancasila meyebutkan, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" hal ini menunjukkan bahwa Indonesia dari awal kemerdekaannya sudah memberikan pondasi  kenegaraan akan hal nilai-nilai kemanusian, supaya dapat menjadi surih tauladan untuk anak-anak bangsa ke depannya.

Akan tetapi praktik-praktik kemanusian di Indonesia sekarang ini sangat jauh dari hal yang diinginkan dan dicita-citakan, ibarat "jauh panggang dari pada api." Kasus-kasus kekerasan dan pelanggaran HAM berat di Indonesia belum ada kejelasannya sampai sekarang ini yaitu: 

1. Pembunuhan Massal 1965.

2. Peristiwa Talangsari Lampung 1989. 

3. Peristiwa Penghilangan Orang Secara Paksa 1997-1998. 

4. Peristiwa Rumoh Geudong Aceh 1998. 

5. Kerusuhan Mei 1998. 

6. Tragedi Trisakti, Semanggi I, dan Semanggi II. 

7. Peristiwa Pembunuhan Dukun Santet 1998-1999. 

8. Peristiwa Simpang KKA Aceh 3 Mei 1999.  

9. Peristiwa Wasior dan Wamena 2001. 

10. Peristiwa Jambo Keupok Aceh 2003. 

11. Pembunuhan Munir. 

12. Peristiwa Paniai.

Dari 12 kasus pelanggaran HAM di atas itu merupakan kasus pelanggaran HAM berat yang sampai sekarang belum ada kejelasan kasus nya. Janji kampanye Jokowi dalam Nawacita pilpres 2014, yaitu akan mengusut dan menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu. 

Jikalau kasus pelanggaran HAM berat ini tidak diselesaikan, akan berdampak akan kasus-kasus HAM selanjutnya, dan banyak dari keluarga korban HAM ini yang masih memiliki trauma hingga saat ini.

Bapak proklamator kita Soekarno juga mendapatkan perlakuan dan tindakan yang kejam atas tuduhan terlibat dalam konflik G30S/PKI, di mana jabatan kepresidennya diganti/ dihentikan secara paksa dengan surat perintah 11 Maret.

Di masa akhir hidupnya, bung Karno tidak diperlakukan sebagai bapak Proklamator dan presiden pertama Indonesia.  Tetapi bung Karno kurang diperlakukan sebagai manusia, juga diasingkan dan tidak boleh menerima kunjungan dari luar dijauhkan dari dunia politik. 

Tidak itu saja, selama masa orde baru, apapun yang berbau Soekarno harus ditenggelamkan. Faktanya tentang peristiwa G30S/PKI ini sampai sekarang belum ditemukan kalau Soekarno itu yang salah. 

Sehingga saat ini yang berbau Soekarno selalu menjadi kontroversial dan dikaitkan dengan PKI karena sejarah yang dibentuk itu dengan kebohongan. Rezim orde baru membangun narasi sejarah melalui propaganda yang menyesatkan.

Melalui wacana kebijakan pemerintah, yaitu permintaan maaf negara kepada Soekarno akan membuka gerbong dari simpang siur sejarah G30S dan membebaskan keluarga, kerabat dari trauma masa lalu.

Harapan saya pribadi terhadap negara melalui pemerintahan, tidak hanya permintaan maaf itu dilakukan kepada Soekarno saja.  Kepada pahlawan-pahlawan yang lainnya juga, seperti Tan Malaka, Marsinah, Wiji Tukul, dan Munir yang sampai saat sekarang ini juga belum ada kejelasannya.

Sehingga dengan hal ini, maka negara membuka fakta sejarah bangsa yang besar ini dan merekontruksinya ke masa depan yang lebih baik supaya tidak terulang kembali hal yang pernah terjadi di masa lalu.

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak akan bisa terlepas dari fungsi manusia lain. Semenjak dalam kandungan, manusia sudah membutuhkan bantuan orang lain, apalagi di kehidupan.

Di dalam interaksi sosial, manusia harus saling menghargai dan membutuhkan totalitas. Bukan hanya sebatas menahan diri atau menganggu manusia lain. Menghargai kemanusian lebih ditekankan bagaimana manusia memperlakukan manusia lain melalui pikiran, ucapan maupun di dalam perbuatan atas nilai-nilai dasar kemanusian. 

Dengan kata lain, menghargai Kemanusiaan adalah sebagaimana manusia memeanusiakan manusia itu sendiri. (Muhammad yusra/Ketum GMNI Komisariat UPGRISBA)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun