Begitu pula penjual jajanan kekinian, banyak diserbu pengunjung. Terutama anak-anak dan remaja, serta ibu-ibu muda yang ingin jajanan kekinian, seperti corn dog, siomay goreng mayo, crepes, kue cubit dengan aneka topping, croffle, kue gabungan croissant dan waffle, serta jajanan Solo lainnya.
Menikmati Pesta Kembang Api
      Sementara itu, ribuan masyarakat Solo dan sekitarnya, lebih banyak berkumpul di Balai Kota Surakarta dan Ngarsopuro yang berada di depan Istana Mangkunegaran. Karena selain pertunjukkan seni, di kedua titik ini diselenggarakan pesta kembang api.
Masyarakat rela berdesak-desakkan, hanya untuk menikmati keindahan pesta kembang api di langit Solo, saat detik-detik pergantian tahun.
      Ketika hitungan mundur di mulai, ribuan masyarakat yang memadati halaman Balai Kota Surakarta dan di perempatan Jalan Sudirman menuju jembatan Pasar Gede, langsungg bersorak manakala kembang api menghiasi langit kota Solo.
Suara terompet pun sambung-menyambung menyambut pergantian tahun malam itu. Dentuman demi dentuman terus berlangsung hingga hampir satu jam, memancarkan kembang api warna-warni.
Ketika pesta kembang api usai, ribuan pengunjung tidak langsung bubar. Lebih banyak yang bertahan melakukan foto selfie bersama keluarga, sahabat dan pacar. Tentu saja latar belakangnya adalah Gedung Balaikota dan perempatan Sudirman depan Balai Kota Surakarta. Ada juga yang mengambil latar belakang ratusan lampion yang menggantung di jembatan depan Pasar Gede. Jembatan peninggalan Belanda ini memang menjadi salah satu ikon Kota Solo.
      Baru sekitar pukul 01.30 dinihari, perlahan-lahan masyarakat meninggalkan kawasan Balaikota dan sekitarnya. Namun, karena padatnya manusia dan sepeda motor yang parkir di sekitar Balaikota, sehingga para pengunjung saling desak-desakan ketika akan meninggalkan tempat itu.
Baru sekitar pukul 02.00 dinihari suasana agak lengang. Sehingga para petugas kebersihan dan Satpol PP Pemkot Surakarta bisa mulai membersihkan sampah-sampah yang berserakan ditinggal para pengunjung yang banyak duduk beralaskan tikar kertas dari beberapa produk yang menjadi sponsor acara.
"Malam ini, khusus di Balaikota, kami mengerahkan 200 personel. Ini baru dari anggota Satpol PP saja. Belum termasuk petugas kebersihan," ujar komandan Satpol PP Pemkot Surakarta yang tak mau disebutkan namanya kepada UNSIANews, Minggu (1/1/2023) dini hari.
Sementara itu, para pedagang kaki lima yang biasa mangkal di sekitar Bali Kota dan sepanjang jembatan tua hingga depan Pasar Gede, menangguk banyak keuntungan pada malam tahun baru. Penjualan mereka meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan weekend sekalipun.