Suara Nan yang terngiang di telingaku, menyadarkanku untuk meninggalkan pemandangan menyakitkan di ruangan itu. Aku pulang. Aku bisa bicarakan nanti dengan Syl. Yang penting aku bisa menemukan Don terlebih dahulu.
Tapi hatiku tidak sekuat yang kuharapkan. Hatiku perih dan kemudian berhasil membuatku menangis. Syl tidak pernah mencariku apalagi menelponku. Sakit hati itu menjalari sekujur tubuhku. Tak kusangka perasaan yang kembali membuat hari-hari ku penuh bunga, harus sebanding dengan perihnya luka.
Berhari-hari aku terbaring ditempat tidurku, meringkuk dengan airmata yang seakan tidak berhenti menangisi nasibnya sampai akhirnya Ben datang menemaniku.
Aku membuka pelupuk mataku. Ben tidak lagi disampingku. Aku tahu dia pergi karena tahu aku akan bangun dari sakitku dan dari tempat tidur ini.
Aku berjalan menuju jendela kamarku dan memandang pantai. Bisikan Ben terngiang di telingaku, "Tidurlah, aku akan selalu menjagamu..".
Ya, dengan menyebut pantai ini dengan namanya, aku tidak akan pernah merasa sendiri.
.
source: http://puakcullen.blogspot.com/2010/08/repost-lou-dalam-pelukan-hening.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H