Mohon tunggu...
Puak Cullen
Puak Cullen Mohon Tunggu... -

Twilight lover

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Louisa | Dalam Peluk Hening

31 Agustus 2010   02:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:35 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara Nan yang terngiang di telingaku, menyadarkanku  untuk meninggalkan pemandangan menyakitkan di ruangan itu. Aku pulang. Aku bisa bicarakan nanti dengan Syl. Yang penting aku bisa menemukan Don terlebih dahulu.

Tapi hatiku tidak sekuat yang kuharapkan. Hatiku perih dan kemudian berhasil membuatku menangis. Syl tidak pernah mencariku apalagi menelponku. Sakit hati itu menjalari sekujur tubuhku. Tak kusangka perasaan yang kembali membuat hari-hari ku penuh bunga, harus sebanding dengan perihnya luka.
Berhari-hari aku terbaring ditempat tidurku, meringkuk dengan airmata yang seakan tidak berhenti menangisi nasibnya sampai akhirnya Ben datang menemaniku.

Aku membuka pelupuk mataku. Ben tidak lagi disampingku. Aku tahu dia pergi karena tahu aku akan bangun dari sakitku dan dari tempat tidur ini.

Aku berjalan menuju jendela kamarku dan memandang pantai. Bisikan Ben terngiang di telingaku, "Tidurlah, aku akan selalu menjagamu..".

Ya, dengan menyebut pantai ini dengan namanya, aku tidak akan pernah merasa sendiri.

.
source: http://puakcullen.blogspot.com/2010/08/repost-lou-dalam-pelukan-hening.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun