Kutai Kartanegara - PT. Bara Tabang, anak perusahaan Bayan Group, pada (25/08) hingga (14/09) 2024 sukses menggelar Bayan Cup di Desa Kembang Janggut, Kecamatan Kembang Janggut, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Selama tiga minggu penyelenggaraan, turnamen olahraga tahunan ini tidak hanya menjadi wadah bagi masyarakat untuk mendukung tim kebanggaan mereka, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui tenda bazar yang dihadirkan sebagai bagian dari komitmen Program Pengembangan dan Pemberdayaan masyarakat (PPM) serta Corporate Social Responsibility (CSR). program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
Fokusan program tersebut dibagi dalam delapan pilar khusus di antaranya pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan, kemandirian ekonomi, sosial dan budaya, lingkungan, kemandirian PPM, hingga pembangunan infrastruktur. Agustus - September lalu, PT. Bara Tabang, sebagai anak perusahaan Bayan Group sukses adakan "Bayan Cup II" sebagai agenda turnamen olahraga tahunan implementasi program di pilar kesehatan.
Selama 3 minggu penyelenggaraan, Bayan Cup berhasil mengundang simpati masyarakat sekitar. Hal ini dibuktikan dengan ramainya aktivitas penduduk di area pertandingan. Kursi tribun hingga seluruh sisi lapangan kian padat ditempati suporter yang mendukung tim kebanggaannya serta masyarakat Kembang Janggut itu sendiri.
Ajang ini tentu membuka peluang bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Desa Kembang Janggut untuk memasarkan dagangannya. Oleh karena itu, di samping mendukung penyelenggaraan turnamen olahraga, Bayan Group juga menghadirkan tenda-tenda bazar yang dapat dimanfaatkan sebagai fasilitas Expo UMKM.
“Tujuan utamanya agar juga kegiatan ekonomi kerakyatan berputar, berjalan, dan bergiat selalu. Dan tentunya ini juga tidak lepas dari peran serta rekan-rekan, semua warga masyarakat Kembang Janggut.” Ungkap Ketua Teknik Tambang PT. Bara Tabang Project, Wahyudin S.T. menjelaskan.
Manfaat adanya tenda tersebut sangat dirasakan oleh para pedagang yang menggunakannya. Satu di antaranya yakni, Fadilawati, pemilik usaha Roti Koe yang mencatat peningkatan efisiensi waktu penjualan produknya. Fadila mengatakan umumnya ia membutuhkan waktu satu hari untuk menjual 10 box donat, tapi dalam expo Bayan ini ia bersyukur hanya perlu ½ (setengah) hari untuk menjual donat dengan jumlah yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya expo UMKM, penjual dapat menarik lebih banyak pembeli dalam waktu yang lebih singkat.
Sejalan dengan Fadila, pelaku usaha lain juga menilai adanya kebermanfaatan hadirnya tenda untuk UMKM. Pernyataan ini disampaikan Leny, penjual minuman dingin dan camilan tradisional yang mengakui dampak positif hadirnya tenda bazar terhadap penghematan biaya penjualan.
“Pertama, keuntungannya di sini kita tidak nyewa stand, otomatis uang yang untuk kita pakai nyewa itu ibaratnya kita bisa modalkan ke usaha kita, kedua tidak perlu repot-repot mendirikan lagi, tidak perlu repot-repot mencari tempat. Jadi kalo sudah ada kayak gini enak kita menetap, ga was-was lagi.” Dengan tegas ia menceritakan perbandingan tahun ini dengan tahun sebelumnya.
Dari antusiasme masyarakat yang meramaikan event tersebut, Leny berharap saat pagelaran Bayan Cup III tahun depan subsidi tenda expo UMKM dapat ditambah agar bazar yang sedang berlangsung lebih meriah dan melibatkan banyak pelaku usaha lokal.
“Ya lebih baik diperbanyak begitu, orang bisa sekalian nonton, sekalian kulineran, kita sekalian mengenalkan makanan aslinya orang sini,” pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H