Koperasi tersebut juga didesain dengan prosedur yang mudah agar semua kalangan petani padi dapat menggunakannya tanpa rasa sulit.
Keterbatasan modal merupakan permasalahan klasik yang belum teratasi secara optimal.Â
Beberapa faktor seperti kelembagaan pertanian yang kurang aktif, pendapatan petani padi yang memiliki lahan sempit dan menyewa lahan milik orang lain, suku bunga yang tinggi untuk peminjaman modal di lembaga nonbank, prosedur yang rumit apabila harus meminjam modal di bank dan pendistribusian subsidi yang tidak optimal merupakan faktor keterbatasan modal yang dialami petani padi di Indonesia.Â
Solusi yang dapat dilakukan agar mengurangi kesulitan modal untuk petani padi yaitu dinas pertanian memastikan pendistribusian subsidi dari pemerintah optimal, pemerintah mengawasi dan mengevaluasi jalannya pendistribusian subsidi dan adanya koperasi dari gapoktan dengan bunga yang rendah dan prosedur yang lebih mudah dibandingkan dengan bank. Solusi-solusi tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi permasalahan modal petani padi di Indonesia.
Daftar Pustaka:
Ikhsan, M., Zakiah, Z., dan Rahmaddiansyah, R. 2016. Pengaruh Kepemilikan Modal Terhadap Pendapatan Petani Padi di Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie. Ilmiah Mahasiswa Pertanian. 1(1): 427-438.
Santosa, P. B., Roessali, W., Fuadi, A., dan Darwanto, D. 2017. Tata Kelola Kelompok Tani Sebagai Pendukung Pengembangan Sektor Pertanian. Prosiding Seminar Nasional dan Internasional. 1(1): 693-698.
#EkonomiPertanian #FakultasPertanianUniversitasJember #TraditionOfExcellence
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H