Mohon tunggu...
Putri Indah Purwati
Putri Indah Purwati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Fakultas Pertanian Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Money

Apakah Covid-19 Memberikan Dampak yang Mengerikan terhadap Perekonomian Rumah Tangga Petani di Banyuwangi?

29 April 2020   19:10 Diperbarui: 29 April 2020   19:11 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Covid-19 merupakan salah satu virus yang memberikan dampak yang cukup serius terhadap beberapa sektor yang ada di Indonesia tidak terkecuali sektor pertanian. Covid-19 juga memberikan pengaruh terhadap masalah perkenomian masyarakat Indonesia. 

Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Pertanian menyediakan kebutuhan masyarakat Indonesia terutama dalam bidang bahan makanan. Masyarakat Indonesia akan sangat bergantung terhadap pertanian.

Seorang petani di Dusun Pancoran, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro,  Kabupaten Banyuwangi yaitu Bapak Muhammad menjelaskan pengaruh yang dialami karena covid-19. 

Petani berumur 47 tahun tersebut menjelaskan bahwa covid-19 memberikan dampak terhadap pertanian dan ekonomi rumah tangga petani. Beliau menjelaskan bahwa pendapatan beliau biasanya tidak hanya bergantung pada pertanian karena beliau juga bekerja di pelabuhan ketapang. 

Akan tetapi, sekarang beliau menjelaskan bahwa pendapatannya bergantung pada pertanian karena pelabuhan ketapang mulai sepi diakibatkan merebaknya covid-19. Pemerintah juga membatasi aktivitas diluar rumah sehingga pendapatan yang didapatkan dari pelabuhan ketapang mulai menurun.

Bapak Muhammad menjelaskan bahwa sampai sekarang covid-19 tidak memberikan dampak yang begitu besar khususnya terhadap ekonomi pertanian yang ada di daerah Ketapang, Banyuwangi. 

Para petani dapat memasarkan hasil pertanian secara biasa dengan harga normal serta tidak ada kerugian yang didapatkan oleh petani. Beliau sekarang sedang menanam komoditas padi varietas inpari-32.

Salah satu kendala yang dihadapi disaat pandemi covid-19 adalah keterlambatan pemupukan pada komoditas padi, hal tersebut dikarenakan toko-toko pupuk yang ada di Banyuwangi tutup. Tidak hanya pupuk, melainkan obat-obatan untuk pertanian juga telat dikarenakan toko obat-obatan yang ada di Banyuwangi juga tutup.

Menurut Bapak Muhammad keterlambatan pemupukan tidak memberikan dampak yang besar terhadap pertumbuhan padi hanya saja waktu pemanenan akan semakin lama. 

Pupuk yang digunakan untuk komoditas padi adalah pupuk urea dan pupuk phonska. Beliau menjelaskan bahwa harga pupuk saat ini juga mengalami kenaikan, harga pupuk phonska naik hingga Rp 115.000,00 hingga Rp 135.000,00 per karung. 

Tidak ada kendala lainnya yang berkaitan dengan perkonomian rumah tangga petani yang disebabkan oleh covid-19 hingga saat ini, namun tetap saja masih terdapat beberapa permasalahan umum yang ada pada pertanian di Indonesia khusunya di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun