Covid-19 merupakan salah satu virus yang memberikan dampak yang cukup serius terhadap beberapa sektor yang ada di Indonesia tidak terkecuali sektor pertanian. Covid-19 juga memberikan pengaruh terhadap masalah perkenomian masyarakat Indonesia.
Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Pertanian menyediakan kebutuhan masyarakat Indonesia terutama dalam bidang bahan makanan. Masyarakat Indonesia akan sangat bergantung terhadap pertanian.
Seorang petani di Dusun Pancoran, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi yaitu Bapak Muhammad menjelaskan pengaruh yang dialami karena covid-19.
Petani berumur 47 tahun tersebut menjelaskan bahwa covid-19 memberikan dampak terhadap pertanian dan ekonomi rumah tangga petani. Beliau menjelaskan bahwa pendapatan beliau biasanya tidak hanya bergantung pada pertanian karena beliau juga bekerja di pelabuhan ketapang.
Akan tetapi, sekarang beliau menjelaskan bahwa pendapatannya bergantung pada pertanian karena pelabuhan ketapang mulai sepi diakibatkan merebaknya covid-19. Pemerintah juga membatasi aktivitas diluar rumah sehingga pendapatan yang didapatkan dari pelabuhan ketapang mulai menurun.
Bapak Muhammad menjelaskan bahwa sampai sekarang covid-19 tidak memberikan dampak yang begitu besar khususnya terhadap ekonomi pertanian yang ada di daerah Ketapang, Banyuwangi.
Para petani dapat memasarkan hasil pertanian secara biasa dengan harga normal serta tidak ada kerugian yang didapatkan oleh petani. Beliau sekarang sedang menanam komoditas padi varietas inpari-32.
Salah satu kendala yang dihadapi disaat pandemi covid-19 adalah keterlambatan pemupukan pada komoditas padi, hal tersebut dikarenakan toko-toko pupuk yang ada di Banyuwangi tutup. Tidak hanya pupuk, melainkan obat-obatan untuk pertanian juga telat dikarenakan toko obat-obatan yang ada di Banyuwangi juga tutup.
Menurut Bapak Muhammad keterlambatan pemupukan tidak memberikan dampak yang besar terhadap pertumbuhan padi hanya saja waktu pemanenan akan semakin lama.
Pupuk yang digunakan untuk komoditas padi adalah pupuk urea dan pupuk phonska. Beliau menjelaskan bahwa harga pupuk saat ini juga mengalami kenaikan, harga pupuk phonska naik hingga Rp 115.000,00 hingga Rp 135.000,00 per karung.
Tidak ada kendala lainnya yang berkaitan dengan perkonomian rumah tangga petani yang disebabkan oleh covid-19 hingga saat ini, namun tetap saja masih terdapat beberapa permasalahan umum yang ada pada pertanian di Indonesia khusunya di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.
Permasalahan tersebut yaitu kurangnya bantuan pemerintah terhadap pertanian yang ada di daerah Ketapang, Banyuwangi. Para petani masih tidak mengetahui cara pengendalian hama atau penyakit dengan baik guna mendapatkan hasil produksi yang lebih optimal. Selain itu, kelompok tani yang ada di daerah Ketapang, Banyuwangi masih kurang aktif seperti kelompok tani lainnya.
Masih banyak bantuan yang tidak disebar luaskan terhadap anggota kelompok tani. Menurut Bapak Muhammad benih bantuan pemerintah yang disalurkan melalui kelompok tani yang didapatkan hanya sebagian kecil saja, sisanya anggota kelompok tani seperti Bapak Muhammad tidak tahu-menahu kemana perginya benih bantuan dari pemerintah.
Harapan Bapak Muhammad yang merupakan salah satu dari ribuan petani yang ada di Indonesia adalah pemerintah hendaknya lebih memanajamen bantuan terhadap petani dengan baik guna mendukung pertanian yang ada di Indonesia.
Penulis : Putri Indah Purwati
Fakultas Pertanian, Universitas Jember
#TangguhHadapiCovid19#EkonomiPertanian#FapertaUnej #TraditionalofExcellence
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H